Wednesday, June 30, 2010

Polisi Selidiki Kabar Video 'Ariel-BCL' di Manado

JAKARTA- Mabes Polri akan menyelidiki kabar beredarnya video porno mirip Ariel dan Bunga Citra Lestari (BCL) yang beredar di Manado.

"Sampai sekarang, tentang informasi lain tentunya aka nada penyelidikan. Hari ini, kalau ada temuan video-video aka nada dilakukan penyelidikan lain. Kita tunggu," kata Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Polisi Zainuri Lubis kepada wartawan dalam acara silaturahmi dengan purnawirawan Polri di kampus PTIK, Rabu (30/6/2010).

Zainuri mengatakan, jika benar adanya video tersebut, bisa jadi akan dilakukan pemanggilan terhadap artis yang diduga di dalam video tersebut.

"Kalau ada penyelidikan pasti dipanggil. Kalau ada informasi, tindakan pertama adalah penyelidikan dulu. Nanti akan kita lihat apakah ada tindakan lain seperti pemanggilan atau lain-lain," jelasnya.

Yang pasti, lanjutnya, hingga saat ini polisi hanya menetapkan Ariel sebagai tersangka kasus video porno tersebut. "Yang lain masih saksi," ujarnya.

Diberitakan, video porno mirip Ariel dan Bunga Citra Lestari (BCL) beredar di Manado. Tidak seperti video-video sebelumnya, video kali ini sudah beredar dalam bentuk VCD dan dijual Rp60 ribu perkepingnya.
http://id.omg.yahoo.com/news/polisi-selidiki-kabar-video-39arielbcl39-di-manado-zwp4-348217.html

Monday, June 28, 2010

Keintjem: Tifatul Pantas Jadi Menteri Provokator

Wakil Ketua Kompelka P/KB Sinode GMIM, Djenri Keintjem SH MH secara keras mengutuk pernyataan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring yang menganalogikan masalah video porno artis dengan peristiwa penyaliban Yesus. Untuk itu, Keintjem meminta Presiden RI, Susilo Bambang Yudho-yono (SBY) agar menasihati Tifatul bahkan kalau perlu mencopot jabatannya sebagai Menkominfo.

“Pak Tifatul lebih pantas menjadi menteri provokator, bukan Menkominfo karena ia tidak layak dijadikan panutan oleh masyarakat Indonesia. Mungkin Pak SBY salah pilih menteri,” kata Keintjem kepada Komentar.

Meski begitu, Ketua P/KB Wilayah Manado Sario ini tetap meminta kepada warga Sulut khususnya umat Kris-tiani agar jangan terprovokasi terhadap pernyataan Tifatul. “Mari kita tetap jaga kerukunan di daerah ini dan mempertahankan slogan torang samua basudara,” imbuhnya.

Secara terpisah, Ketua Forum Kerukunan Umat Ber-agama (FKUB) Sulut, Pdt Nico Gara STh menyesalkan aksi pembakaran gambar Tifatul oleh sejumlah pemuda lintas gereja. “Sikap sejumlah pemuda lintas gereja yang membakar gambar Tifatul sungguh tidak bijak, karena bukannya menyelesaikan masalah tapi memperkeruh masalah. Kalau mau protes sebaiknya langsung bertatap muka dengan Tifatul saja bukan dengan cara yang anarkis,” tutur Ketua Majelis Pertimbangan Sinode (MPS) GMIM ini.

Sementara itu, terkait aksi protes terhadap pernyataan Tifatul, Sabtu (26/06) pekan kemarin di Aula Kanwil Kemenag Sulut, FKUB Sulut bersama Pemuda Lintas Gereja diwakili Ketua Pemuda KGPM, Tenny Assa dan Ketua Pemuda Katolik, Harold Pra-tasik melaksanakan rakor untuk mencari titik temu dalam menyelesaikan masalah per-nyataan Tifatul, salah satunya dengan melakukan pertemuan dengan Tifatul. “Diusahakan dalam waktu dekat ini, perwakilan FKUB Sulut dan pemuda lintas gereja beserta pemprop akan melakukan pertemuan secara langung dengan Tifatul supaya masalah ini cepat selesai,” tandas Ketua Pemuda Katolik, Harold Pratasik.
sumber: www.hariankomentar.com

Friday, June 25, 2010

Para Pendeta Desak Presiden Copot Sembiring

Pernyataan tak popular dan tak bijak yang diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring yang bermuatan SARA, disikapi tegas ratusan pendeta yang tergabung dalam wadah Gereja Bethel Indonesia (GBI) Sulut dan Gorontalo. Betapa tidak, dalam kasus ini, seorang pejabat negara menganalogikan atau menyamakan karya penyaliban Tuhan Yesus Kristus dengan kasus pornografi yang disinyalir mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari.

Menyikapi hal ini, Wakil Ketua I BPD GBI Sulut dan Go-rontalo Pdt Honny Supit Sirapanji menegaskan bahwa se-bagai figur putra terbaik bangsa, tak sepantasnya Sembiring melontarkan pernyataan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Apa jadinya negara kita, apabila pejabat negaranya bersikap tak pantas. Bahkan dapat memicu SARA. Oleh karena itu, kami para hamba Tuhan meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyopot jabatan Sembiring dari jabatan Menkominfo,” tan-dasnya, Rabu (23/06) kemarin.

Tak itu saja, sebagai bentuk protes para pendeta GBI sepakat untuk menyalurkan aspiransinya ke DPRD. Dengan harapan bahwa aspirasi dapat diteruskan ke pusat. Sebab, jika hal ini diabaikan maka, para pendeta akan turun ke jalan dengan jumlah yang lebih besar. “Kami atas nama pendeta GBI Sulut dan Gorontalo, meminta presiden agar member-hentikan Menkominfo. Karena dia, memang tak pantas untuk duduk sebagai pejabat negara. Kami menilai pernyataan yang sudah dicetuskan beberapa waktu yang lalu merupakan pelecehan bahkan penistaan agama,” ungkap Pdt Hanny Pantow yang ditunjuk sebagai koordinator, saat menyampai-kan aspirasinya di hadapan anggota DPRD, masing-masing Ketua Komisi I John Dumais, Benny Ramdhani, Ben Alotia dan Farid Lauma.

Lanjut kata Pantow, sangat dikhawatirkan jika figur seperti Sembiring ini dipertahankan akan mengoyakkan kerukunan bangsa. “Bukan tidak mungkin, kelak bangsa ini akan dilanda kekacauan. Dan itu semua diakibatkan oleh pernyataan serta statemen yang dilontarkan sangat tidak bertanggung jawab,” jelasnya.

Menariknya, aspirasi para hamba Tuhan tersebut disam-but positif oleh para wakil rakyat. Malahan terkait hal ini, Benny Ramdhani yang dikenal vokal itu menyatakan siap untuk menggalang massa untuk bersama-sama dengan barisan umat Kristen turun ke jalan. Dan selanjutnya bentuk protes itu akan diteruskan ke pusat dan ditindaklanjuti presiden. Karena pejabat seperti Sembiring tak layak untuk dipertahankan. “Pernyataan yang dilontarkan Sembiring adalah pernyataan yang bodoh. Bahkan telah mengarah pada provokasi. Ditambah lagi dengan tindakan permintaan maafnya yang terkesan penge-cut, karena hanya disampaikan lewat twiiter,” tandasnya

Senada juga disampaikan Dumais, Alotia dan Lauma bahwa hal ini harus didesak ke pusat, agar Sembiring dicopot dari jabatannya sebagai Menkominfo.
sumber: www.hariankomentar.com

Thursday, June 24, 2010

Pendeta Gugat Tifatul

MANADO – Sebelumnya Ketua Pdt Ny Meiva Salindeho-Lintang STh memperjuangkan aspirasi Komunitas Pemuda-Remaja Antar Gereja (Kompag), kini dengan persoalan sama personil lain kebagian tugas. Kali ini giliran para pendeta yang memprotes pernyataan kontroversi Menkominfo Tifatul sembiring.

Demo damai para pelayan Tuhan pada Rabu (23/6) kemarin, diterima lintas komisi, Jhon Dumais, Benny Rhamdani, Ben Alotia dan Farid Lauma.

Dikomandoi Ketua Gereja Bethel Indonesia (GBI) Sulut dan Gorontalo, Pdt Hony Supit Sirapaji menyatakan suasana dan situasi Sulut yang kondusif karena tingkat tolerasi yang cukup tinggi serasa mulai ternoda dengan pernyataan yang melukai perasaan umat Nasrani. “Bagaimana jadinya negara kita, jika pejabat negara mengucapkan kata yang dapat memicu SARA,” ungkap Sirapanji.

Untuk itu aspirasi para hamba Tuhan ini meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencopot Tifatul sebagai Menkominfo. “Ini sudah keterlaluan,” sambungnya.
Penegasan yang sama dikatakan Koordinator Lapangan Pdt Hanny Pantouw. Menurutnya prilaku Tifatul jelas menciderai kebersamaan dan keberagaman umat yang telah dijamin oleh UUD 45 dan Pancasila. “Tifatul tidak pantas menjabat Menkoninfo,” kata keduanya.

Lebih jauh katanya, pernyataan Tifatul dianggap sebagai sebuah pelecehan dan penistaan agama dan dapat berdampak pada kekacauan bangsa. “Apalagi yang menganalogikan kasus pornografi dengan karya keselamatan dan penyaliban Tuhan Yesus,” tuturnya.

Mereka pun menggingatkan pada para legislator serta pemprov untuk menindaklanjuti aspirasi ini, sebab jika tidak mereka bersama massa lebih besar akan turun berdemo lagi. “Tentunya kami akan mengajak semua umat bergama yang ada di Sulut untuk berdemo damai menyampaikan kepada publik betapa tingginya rasa toleransi antar umat beragama yang ada di Sulut,” janji para pendeta.

Aspirasi ini, mendapat respon dan dukungan dari para wakil rakyat Sario. Terbukti mereka menganggap pernyataan kontroversi itu amat tidaklah pantas diucapkan oleh seorang menteri.

Benny Rhamdani, yang juga Panglima Banser Sulut menilai pernyataan tersebut dilontarkan orang yang tidak cerdas, bodoh dan provokatif. “Dan yang sangat disesalkan adalah sikap pengecut dari pak Menteri yang hanya meminta maaf lewat situs jejaring sosial Twitter dan Facebook, seharusnya secara gentle pada publik,” tutur politisi FPDIP itu.

Jhon Dumais menambahkan pihaknya akan menyampaikan aspirasi pada Pemprov yang akan diteruskan ke presiden. “Tapi masyarakat jangan terpancing dan mengambil langkah langkah yang menjurus pada aksi-aksi anarkis,” harap politisi FPD ini.
sumber: www.mdopost.com

Tuesday, June 22, 2010

Analogikan video porno dengan penyaliban Yesus Pemuda Lintas Gereja Bakar Gambar Tifatul

Sebagai luapan kekesalan dan kemarahan terhadap pernyataan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring yang menganalogikan video porno mirip artis Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tari dengan penyaliban Yesus Kristus di Golgota, maka Senin (21/06) kemarin, pemuda lintas gereja yang menamakan diri Komunitas Pemuda Remaja Antar Gereja (Kompag) Sulut, menggelar aksi damai di tiga lokasi, masing-masing Kantor DPRD Propinsi Sulut, Kantor Gubernur Sulut dan Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Sulut.

Dalam aksi yang dilakukan pemuda GMIM, Pemuda KGPM, Pemuda Katolik, Pemuda GPdI dan Pemuda Advent di Kantor DPRD Sulut ini, disertai pembakaran gambar Menkominfo, Tifatul Sembiring. “Kami meminta Tifatul cabut pernyataannya serta meminta maaf kepada seluruh umat Nasrani di Indonesia karena pernyataannya sudah melecehkan agama kami,” teriak salah satu pendemo, Pnt Billy Lombok.

Sementara itu, berdasarkan pantuan harian ini, massa dari pemuda Kristen Sulut ini menyampaikan sejumlah aspirasi, di antaranya mendesak Menkominfo mencabut pernyataannya yang pernah disampaikan di depan Dewan Pers Indonesia, serta menyampaikan permohonan maaf secara resmi lewat media cetak dan elektronik nasional terhadap seluruh umat Kristiani di Indonesia. Mereka juga meminta kepada Tifatul agar lebih beretika dan berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan.

Pernyataan sikap yang telah ditandatangani ini kemudian diberikan kepada perwakilan DPRD Sulut, Meiva Salindeho dan Kakanwil Kemenag Sulut, Drs H Halil Domu. Di sisi lain, pendemo juga menyesalkan soal video porno yang marak beredar. “Sebagai umat Kristiani, kami mengecam dan mengutuk para pelaku, penyebar video porno mirip artis dan merekomendasikan kepada pihak yang berwajib supaya menghukum oknum tersebut sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku,” tutur Ketua Pemuda KGPM, Tenny Assa dan Ketua Pemuda Katolik Sulut Drs Harold Pratasik.

Sementara, Kakanwil Kemenag Sulut, Drs H Halil Domu berjanji akan menyampaikan aspirasi pemuda Kristen Sulut ini. “Saya janji tanggal 24 Juni ini akan ke Jakarta menyampaikan langsung aspirasi Anda (Pemuda Kristen, red) dan hasilnya akan segera saya sampaikan,” tandasnya.

Kecaman terhadap Tifatul Sembiring berkaitan dengan statemennya yang menganalogi polemik video mirip artis dengan perdebatan teologis Islam-Kristen (Nabi Isa/Yesus Kristus), datang pula dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manado dan Pengurus Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD-IPM) Manado. “Saya kira ini adalah bentuk kedangkalan Tifatul dalam membedah suatu persoalan. Sebagai menteri, tak pantas ia memberikan statemen yang hanya menunjukkan ketidakcerdasannya,” ujar Nahrawi Djalal, Ketua HMI Cabang Manado kepada wartawan harian ini via telepon.

“Dalam waktu dekat ini kami akan mengagendakan kejadian ini untuk kemudian meminta kepada Tifatul agar mencabut statemennya dan memohon maaf kepada umat beragama se-Indonesia” tandas Nahwari dengan nada serius. Senada dengan HMI, kecaman juga datang dari Pengurus Daerah Ikatan pelajar Muhammadiyah (PD-IPM) Manado, melalui ketuanya Ahsan Anwar Sandiah.

“Ini merupakan preseden buruk bagi kerukunan antar umat. Kan masih banyak perumpamaan lain ketimbang menyamakanya dengan kisah Nabi Isa atau Yesus Kristus” ujar Ahsan via handphone karena masih berada di luar daerah. Ia juga menambahkan, bahwasanya perdebatan teologis Islam-Kristen mengenai Nabi Isa dan Yesus Kristus itu sangat tidak wajar dihubung-hubungkan dengan kaburnya persoalan siapa sebenarnya pemeran dalam video artis tersebut.

“Seharusnya seorang pejabat berhati-hati dalam memberikan pernyataan yang menyentuh area keyakinan beragama. Kedua umat kan sudah cukup dewasa, bahkan sudah ribuan tahun menjalankan keyakinan sesuai dengan keimanannya masing-masing. Jadi kenapa harus diungkit-ungkit,” pungkas Ahsan.

Ia sangat menyayangkan statemen Menkominfo yang dinilainya tak cerdas dan hanya akan membenturkan pemahaman-pemahaman yang mengikis persaudaraan selama ribuan tahun. “Kami mengecam ulah Tifatul dan sudah sepatutnyalah beliau mencabut pernyataannya,” pungkasnya menutup pembicaraan.

Seperti diketahui, Tifatul pada diskusi tentang video mirip artis di Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat lalu mengatakan bahwa, ketidaktegasan Cut Tari, Luna Maya dan Ariel (Culunari) dalam menyikapi kemiripan wajah mereka dengan pemain video porno akan berimplikasi panjang. Seperti implikasi perbedaan keyakinan umat Islam yang menganggap yang disalib di Bukit Golgota itu hanyalah mirip Nabi Isa. Sedangkan umat Kristen menganggap yang disalib adalah Yesus.

Statemen Tiffatul inilah yang menyulut ketersinggungan dan berbagai kecaman berdatangan.

sumber: www.hariankomentar.com

Tifatul Dibakar di Sario

Manado – Imbas pernyataan kontroversi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring kantor DPRD Sulut didatangi pendemo Senin kemarin siang. Komunitas Pemuda-Remaja Antar Gereja (Kompag) Sulut itu tak hanya melakukan demo damai, tapi juga gambar Tifatul dibakar di parkiran Gedung Cengkih Sario.

Pada unjukrasa itu aspirasi mereka untuk ditindaklanjuti para legislator. Dalam pernyataan yang ditandatangani dan dibacakan perwakilan Kompag, Pnt Billy Lombok SH (Pemuda GMIM), Drs Harold Pratasik (Pemuda-Pemudi Katolik), Pnt Drs Tenny Assa (Pemuda-Remaja KGPM), Pdt Haezar Sumual MTh (Remaja GPdI) dan Harold Haydemans (Pemuda GMAHK), mendesak Tifatul diganti. “Ganti saja dengan pejabat yang bisa menjaga keutuhan NKRI,” kata mereka.

Para pendemo yang sebagian besar berusia muda itu juga meminta permintaan maaf dari Tifatul, yang harus disampaikan lewat media cetak dan elektronik nasional. “Menkominfo, bapak Tifatul Sembiring harus untuk mencabut pernyataan dan meminta maaf pada umat Nasrani,” tegas mereka.

Terkait dengan kasus video seks tersebut, KOMPAG menyatakan bahwa sebagai umat Kristen, pun mengecam dan mengutuk para pelaku serta penyebar video porno itu.
Kehadiran para pendemo diterima Ketua DPRD Sulut Pdt Ny Meiva Salindeho-Lintang STh. Bersama tiga personil lainnya Joudy Watung, Prof Jopie Paruntu, dr Ivone Bentelu dan Winda Titah memberikan support pada para pendemo. Hanya saja DPRD Sulut tetap bijaksana dalam menanggapinya dengan pertimbangan pernyataan Tifatul tersebut bukan atas nama lembaga pemerintah, tapi pernyataan pribadi. “Kita akan berjuang bersama-sama, karena telah melecehkan kepercayaan umat Kristiani. Dan kami dewan provinsi akan menindaklanjuti aspirasi ini,” tandas Meiva, yang langsung disambut applaus para pendemo.
sumber: www.mdopost.com

Monday, June 21, 2010

Pemuda Gereja Protes Tifatul Sembiring

MANADO – Pernyataan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkoinfo), di Jakarta, Kamis pekan lalu dihadapan sejumlah wartawan, perwakilan dari Komisi Penyiaran Nasional, Mabes Polri, Dewan Pers dan pengelola internet, yang mengaitkan video porno mirip artis Luna Maya, Cut Tari dan Ariel dengan prosesi penyalipan Yesus Kristus mendapat reaksi kalangan umat Kristiani di Sulawesi Utara.

Rencananya, Senin (21/06), dimulai pukul 11.00 WITA, pemuda gereja se-Sulut akan menggelar aksi unjuk rasa damai memprotes pernyataan Menkoinfo Tifatul Sembiring. Menurut Ketua Pemuda Sinode GMIM Pnt Billy Lombok, aksi unjuk rasa akan melibatkan pemuda KGPM, GMIM, GPdI, Advent dan katolik.

Aksi dimulai dari Dinas Kominfo kemudian Deprov dan Pemprov Sulut. “Aksi dilakukan untuk memprotes Menkoinfo Tifatul Sembiring yang melecehkan umat Kristiani,” ujar Lombok.
sumber: http://beritamanado.com/2010/06/21/pemuda-gereja-protes-tifatul-sembiring/

Tifatul Sembiring Berulah, Analogikan Video Ariel-Luna dengan Penyaliban Kristus

Jakarta, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring lagi-lagi bikin ulah. Ia menyeret-nyeret persoalan keyakinan umat agama ke dalam polemik video porno. Keterlaluan!

Tadi pagi, saat pertemuan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Polri, Tifatul mengungkapkan keseriusan untuk menuntaskan kasus perederan video syur yang mirip dengan artis Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari.

Tifatul menegaskan, "orang-orang yang mirip-mirip" ini harus segera ditindak. Dari itu, perlu ada jawaban betul atau tidak bahwa itu mirip artis atau tidak.

"Kalau yang mirip ini tidak dituntaskan, akan panjang implikasinya," tutur Tifatul kepada wartawan di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pagi ini (Kamis, 17/6).

Namun, sayangnya, pengungkapan niat baik itu, tak dikemas Tifaltul dengan baik. Polemik video yang amoral dibandingkan dengan perbedaan keyakinan umat Islam dan Nasrani soal penyaliban Nabi Isa.

Tifatul mengatakan, bagi umat Islam, orang yang mirip Nabi Isa itu yang disalib di bukit Kalvari atau Golgota. Sementara umat Nasrani menganggap, Yesus Kristus itu sendiri yang disalib.

"Perbedaan ini kemudian berimplikasi panjang," terangnya.

Menteri Tifatul harusnya tahu, persoalan keyakinan yang berusia ribuan tahun itu, dan yang sebenarnya tak pernah diungkit-ungkit kedua umat beragama sebagai perbedaan yang jadi alasan untuk berseteru, tak pantas diangkat dalam kerangka penuntasan video porno!

Tifatul pun harusnya tahu, peristiwa penyaliban merupakan momen suci bagi umat Nasrani yang dirayakan tiap tahun di Jumat Agung. Peristiwa penyaliban yang sakral itu tak pantas dibanding-bandingkan dalam tragedi moral Ariel Cs!

Menteri Tifatul seakan mendramatisir, perbedaan keyakinan soal penyaliban di bukit Kalvari itu telah jadi polemik panjang. Padahal, soal keimanan tak pantas dijadikan polemik. Apakah Pak Tif tidak tahu kalau keimanan itu tak perlu diperdebatkan, karena itu persoalan individu dengan Tuhan-nya!

Sekali lagi, saat Tifatul mengungkit peristiwa penyaliban, mereka sedang membahas tentang pornografi dalam media. Apa kaitan?

Tak sekali ini Tifatul bikin ulah. Pernah pula Presiden SBY menegurnya lewat pidato di Istana Negara, menyinggung soal Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, tentang konten multimedia. RPM ini menuai kecaman banyak pihak terutama dari kalangan media massa.

Presiden secara terbuka memberi teguran kepada seluruh menteri yang suka nyelonong soal penyusunan Peraturan Pemerintah, Menteri atau RUU.

“Ada pemikiran atau rencana untuk menyusun sebuah PP atau RUU maka wajib untuk melaporkan kepada Presiden melalui Seskab atau Mensesneg tentang pemikiran atau rencana itu,” terang SBY di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/2).

Lanjut SBY, setelah Presiden memberikan disposisi maka bisa dimulai untuk menyusun rancangan peraturan. Tak berhenti di situ, menteri harus melaporkan kembali rancangan peraturan itu dalam sidang, baik terbatas atau paripurna demi mendapat persetujuan sebelum diterbitkan.

“Saya berharap para menteri tidak mengeluarkan statemen yang terlalu dini atau jajarannya yang bisa timbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat luas,” ujar SBY.

Perhatikan kalimat SBY. Ia berharap menteri-menterinya tidak keluarkan pernyataan yang bisa timbulkan salah persepsi di kalangan masyarakat luas.

Sekarang, sebelum nasi jadi bubur, lebih baik Pak Tif cabut pernyataannya soal peristiwa penyaliban itu. Atau, Pak SBY, silakan Anda tegur lagi menteri Anda yang satu itu. Sebelum semua jadi salah tanggap. Ingat, dalam pengalaman kita berbangsa belakangan ini, kerukunan umat beragama begitu mudah pecah oleh persoalan sepele. Bisakah pernyataan Tifatul itu dianggap sepele?

sumber: http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/06/17/96253/Pak-Tif,-Penyaliban-Tak-Berhubungan-Dengan-Tragedi-Moral-Ariel-Cs!