Monday, February 14, 2011

Lion Air Ancam Batalkan Pembangunan Hanggar di Manado

Lion Mentari Airlines menyatakan
pembangunan hanggar di Bandara Sam Ratulangi,
Manado , Sulawesi Utara , terancam gagal . Bahkan
proyek senilai US$ 40 juta ini bakal dipindahkan ke
Malaysia .
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan,
pembatalan itu menyusul permintaan PT Angkasa
Pura I, pengelola bandara Manado , untuk ikut
mengembangkan hanggar itu dengan prosentase
kepemilikan mayoritas. "Kalau tidak, Angkasa Pura
tidak akan memberi akses bandara ke hanggar, "
kata Edward seperti dilansir oleh
VIVanews. com, Senin 14 Februari 2011 .
Lion Air merasa keberatan bila hanggar itu nantinya
dimiliki bersama dengan Angkasa Pura. Sebab,
tujuan Lion tidak lain untuk perbaikan dan
perawatan pesawat -pesawat miliknya. Lion belum
ada rencana mengkomersialkan hanggar itu .
Pembangunan hanggar yang sebenarnya telah
diresmikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi
itu telah berjalan dua tahun. Namun, belum ada
titik temu antara Lion dengan Angkasa Pura . " Kalau
permintaannya saham, ini sudah deadlock ,"
katanya.
Lion telah membeli tanah di samping Bandara
Manado seluas 6 hektar. Tanah ini rencananya
akan ditambah hingga menjadi 12 hektar. "Tapi
karena pembangunannya tersendat , perluasan
lahannya kami tunda ," ujarnya.
Selama ini perawatan pesawat Lion dilakukan oleh
Garuda Maintenance Facility. Bertambahnya jumlah
pesawat Grup Lion (Lion dan Wings Air) mendesak
perusahaan ini membuat hanggar sendiri . " Kami
telah menerbangkan 80 pesawat , dan akan
bertambah 20 pesawat hingga akhir tahun,"
katanya.
Mengenai pengalihan ke Malaysia, Edward
mengatakan , ini merupakan salah satu alternatif .
Pemerintah Malaysia telah menawarkan
pembangunan hanggar di Johor Bahru dengan
berbagai insentif yang menarik .
" Kami ditawari tanah dengan harga sewa yang
murah , dan bisa ditingkatkan menjadi hak milik
pada tahun ke 40 ," katanya. " Kami juga dibebaskan
membawa tenaga ahli berapa pun ke hanggar itu."
Sementara itu , pihak Angkasa Pura I belum bisa
dikonfirmasi . VIVAnews .com telah menghubungi
Direktur Utama Angkasa Pura I , Tommy Soetomo ,
namun panggilan telepon genggamnya tidak
diangkat . Begitu juga pesan singkat , juga belum
dibalas .
sumber: viva news

Tuesday, February 1, 2011

SHS Berharap, Ibadah Haji Sekali Saja

Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang berharap para haji cukup sekali saja menunaikan ibadah tersebut atau tidak berulang-ulang, sehingga kegiatan itu bisa dilakukan oleh mereka yang belum menunaikan haji.

Demikian dikatakan Gubernur Sulut pada pembukaan Rapat Koordinasi Wilayah Gabungan (Rakorwilgab) Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Wilayah Indonesia Timur bagian Tengah, Senin di Manado.

Mantan Irjen Depdagri itu mengatakan, untuk mempertahankan kemabruran haji maka seseorang tidak perlu berulang kali melakukan ibadah haji.

Cukup sekali dalam seumur hidupnya, sambil mengiringinya dengan upaya menjalankan seluruh perintah agama dan memelihara diri dari segala bentuk pelanggaran ajaran agama, kata dia.

"Saya meminta kepada seluruh pengurus dan anggota IPHI, berikanlah kesempatan kepada umat Islam lainnya untuk dapat melaksanakan ibadah haji sebagai rukun Islam kelima di tanah suci Mekkah. Tidak perlu harus berulang-ulang sampai dua atau tiga kali, sebab hukumnya hanyalah sunnah," katanya.

"Di sinilah letak pentingnya penyelenggaraan Rakowilgab IPHI untuk menyamakan visi dan persepsi seluruh komponen IPHI dalam pemahaman kemabruran haji, disamping sebagai sarana evaluasi dan introspeksi terhadap berbagai program yang telah dan akan dilakukan dalam berorganisasi," kata dia.

IPHI diharapkan menjadi motivator, dinamisator dan stabilisator pembangunan dalam kompleksitas kehidupan berjamaah dan bermasyarakat secara utuh.

Menyinggung tentang daftar tunggu (waiting list) para calon jemaah haji, lanjut Sarundajang, sesuai informasi Kementerian Agama RI, kuota pemberangkatan haji setiap tahun sudah begitu panjang, bahkan di beberapa provinsi tertentu sudah berjangka hingga lima tahun ke depan baru bisa mendapatkan kesempatan menunaikan ibadah haji.

Hal ini menunjukan animo dan minat kaum muslimin sangatlah besar, apabila para anggota IPHI diseluruh Indonesia berkerelaan dan mengikhlaskan porsi haji kepada yang belum pernah berhaji, maka itu memberikan peluang cukup besar bagi umat Islam lainnya untuk dapat menunaikan ibadah haji.

Ketua IPHI Sulut, HM Yusuf Otaluwa mengatakan Rakowilgab IPHI Indonesia Timur dihadiri Ketua Umum IPHI Pusat Mayjen (Purn) H. Kurdi Mustofa, para kepala Kementerian Agama (Kemenang) dari lima provinsi, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo dan Sulawesi Utara.

sumber: www.antara.co.id

Soriton Pensiun, Karouwan Plt Sekkab Minahasa

Drs Warouw Karouwan MM akhirnya resmi ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Minahasa. Karouwan menggantikan posisi Drs Jan Soriton, dimana mulai hari ini, Selasa (01/02) resmi pensiun atau mengakhiri masa tugasnya sebagai PNS.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Minahasa, Jorry Gumansing kepada wartawan, mengatakan penunjukan Karouwan sebagai Sekkab Minahasa sesuai dengan surat perintah dari Gubernur Sulut, Drs Sinyo Harry Sarundajang (SHS) Nomor 800/190/Sekre/BKD, tanggal 28 Januari 2011.

“Bila tidak ada aral melintang penyerahan nota dinas akan dilakukan Selasa besok, (hari ini, red) pukul 10.00 WITA di ruang sidang Kantor Bupati Minahasa”, kata Gumansing.

Disamping menerima nota dinas sebagai pelaksana tugas, Warouw Karouwan juga masih akan rangkap jabatan sebagai Kepala Dinas  DPPKAD. Sementara itu, Bupati Stevanus Vreke Runtu (SVR) mengatakan, Warouw Karouwan dianggap bisa menjabat. “Ya, Pelaksana tu-gas (Plt), Pak Karouwan. Beliau memang pantas, karena eselonnya layak,” tegas SVR.

Ditanya apakah Warouw Karouwan sekaligus juga akan didefinitifkan?. SVR belum dapat memastikannya, karena proses tersebut berada pada Gubernur Sulut. “Akan berproses di propinsi. Kan, ada tiga nama yang akan ikut di fit and proper test. Kita berharap saja didefinitifkan,” kata SVR.


sumber: www.hariankomentar.com