Wednesday, November 30, 2011

Jembatan Soekarno Dibangun Lebih Kuat dari Jembatan Kukar

Ambruknya Jembatan Kartanegara di Kutai Kartanegara, Kaltim, yang dibangun PT Hutama Karya menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat Sulut. Pasalnya, di Sulut saat ini sedang dibangun jembatan yang menjadi ikon Nyiur Melambai, Jembatan Soekarno, yang juga dikerjakan PT Hutama Karya. “Jangan sampai nasib Jembatan Soekarno akan sama dengan Kartanegara karena kontraktornya sama,” ujar sejumlah warga.

Menurut warga, karena sudah ada pengalaman di Kartanegara, PT Hutama Karya harus memperhatikan kualitas pekerjaan jembatan yang dibangun sejak 2003 itu. “Apapun alasannya, kualitas yang diprioritaskan. Karena nantinya jembatan ini akan menjadi jalur utama lalu lintas di Manado,” ujar Andrew Masinambouw, warga Sario.

Sementara itu, Kepala Proyek Jembatan Soekarno PT Hutama Karya Michael Rumenser mengaku, kejadian di Kartanegara itu menjadi pelajaran berharga bagi mereka untuk menyelesaikan jembatan yang menelan anggaran Rp256 miliar itu.

Katanya, memang sejak awal mereka mendahulukan kualitas ketimbang mengejar waktu. “Memang ada desakan agar dipercepat. Kami berusaha untuk cepat, tapi tetap berjalan di koridor teknis yang disyaratkan dalam rancangan proyek itu,” ujar alumni Fatek Unsrat itu.

Rumenser menjelaskan, antara Jembatan Kartanegara dan Soekarno ada perbedaan model dan desain. Kartanegara, katanya, model suspention bridge sedangkan Soekarno cable stayed. Kartanegara menggunakan bentangan dua kabel untuk menggantung rangka besi jembatan. “Rangka besi itu ditahan dengan baut.

Jika ada yang longgar, karena saling berkaitan, mudah ambruk jika ada tekanan,” katanya memberi pandangan. “Kalau Soekarno rangkanya beton bertulang dengan besi di atas standar dan beton kualitas paling tinggi K-500,” tukasnya.

Belum lagi, tambah Rumenser, perancang jembatan dari ITB telah mendesain jembatan ini untuk usia 100 tahun. “Tapi setiap 10 tahun dilakukan perawatan,” katanya. “Konsultan juga setiap saat mengawasi pekerjaan kami. Bahkan, desain struktur jembatan beberapa kali diubah hanya untuk meningkatkan kualitas,” ujarnya.

 Menurut Rumenser, karena Sulut merupakan ‘daerah merah’ kegempaan di Indonesia, maka jembatan itu dirancang untuk menahan guncangan gempa yang terbesar, di atas 10 skala Richter. “Jembatan itu akan roboh jika semua bangunan di Manado sudah roboh,” tukasnya.

Dia juga memberi referensi soal struktur jembatan. Yakni, tiang utama atau phylon setinggi 68 meter itu ukurannya 4 x 4 meter dengan anyaman besi ulir berukuran 32 mm (terbesar di ukuran besi). Sementara landasan tiang jembatan berukuran 22 x 22 meter dengan tebal 4 meter, dan tiang pancang sedalam 60 meter.

Sementara lantai jembatan disokong oleh beton bertulang besi berukuran 2 x 2 meter dan lantai jembatan setebal 30 cm. “Untuk konstruksi utama kami gunakan beton berkualitas tinggi. Semua material mendapat pengawasan dari ahli dari Jakarta,” tambahnya.

Pelaku Korupsi PNS Banyak Berusia Muda

Pelaku korupsi di kalangan PNS (Pegawai Negeri Sipil), tidak memandang umur. Pasalnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan adanya indikasi, banyak PNS berusia muda yang terjerat tindakan korupsi. Modusnya cukup unik. Mereka menyembunyikan uang yang didapat secara haram, lewat istri atau anak-anak.

“Sebulan saya menjabat Wakil Ketua PPATK setelah dilantik presiden, saya sangat prihatin dengan adanya anak-anak muda usia 28 sampai 38 tahun yang terindikasi korupsi,” ungkap Wakil Ketua PPATK Agus Santoso seusai Seminar Nasional PPATK di Hotel Mercure, Gajah Mada, Jakarta, Selasa (29/11).

“Anak-anak muda ini bersama istri-istrinya secara aktif mencoba menyamarkan dan menyembunyikan harta yang didapat secara haram tersebut,” imbuh mantan Ketua Ikatan Pegawai Bank Indonesia ini.

Dijelaskan Agus, modus yang diindikasikan korupsi ini dilakukan melalui beberapa cara. Di antaranya, mengalirkan dana yang diindikasikan dari penyelenggaraan negara berupa proyek fiktif, gratikasi hingga suap kepada keluarganya.

“Dana PNS hasil proyek atau sengaja dibuat fiktif dan gratifikasi serta suap bahkan perjalanan dinas ini modusnya dengan mengalirkan dana haram ke istrinya, ibunya, ibu mertuanya dan anak-anak balitanya, maka dengan UU TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) mereka akan dijerat semua,” papar Agus seperti dilansir detikfinance.

Selain itu terdapat dana perusahaan atau negara yang dikorupsi dan ‘dicuci’ dengan membeli premi baru di asuransi. “Dengan top up premi tunggal polis asuransi jiwa per anak, misalkan Rp 2 miliar maka dia bisa meraup bunga ratusan juta,” tuturnya. “Bayi dan balita anak mereka dijadikan sarana pencucian uang. Bila UU Korupsi hanya menjerat si pelaku, maka UU TPPU menjerat semua yang kecipratan aliran dana,” imbuhnya.

Lebih jauh Agus mengatakan, seluruh indikasi tersebut telah dilaporkan PPATK kepada pihak yang berwenang. Selain itu, Agus mengusulkan melalui PPATK kepada wakil presiden supaya sebisa mungkin pengisian jab-tan eselon satu mendapat clearance PPATK dalam proses penilaian Tim Penilai Akhir (TPA).
“Supaya negeri ini dipimpin oleh pejabat yang bersih dari indikasi korupsi,” pungkasnya.

Secara terpisah, kalangan akademisi menilai, perilaku PNS muda yang terindikasi korupsi, akibat meniru atasannya. “Itu kepemimpinan. Kita sangat krisis kepemimnpinan sebetulnya. Para pegawai muda kepada role model di atas sudah nggak baik. Kepemimpinan dulu yang disentuh, di mana pun hampir semuanya korupsi. Mau kepemimpinan dari partai ending-endingnya korupsi, politikus, di bidang akademis juga korupsi. Hampir semuanya, sulit menemukan kepemimpinan, role model transformasional yang bisa mengubah kebiasaan yang jelek,” ujar Pakar Admi-nistrasi Negara dari Universitas Indonesia, Amy S Rahayu.

Sementara terkait laporan PPATK ini, KPK mengaku akan mempelajari terlebih dahulu. “KPK akan mempelajari dulu,” tutur Wakil Ketua KPK M Jasin.

Selain dibekali Undang-undang (UU) 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi, KPK juga dibekali UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencucian Uang. Dengan UU itu, KPK bisa menerapkan pembuktian terbalik.

Ketua DPR Marzuki mengaku prihatin dengan banyaknya PNS yang masih berusia muda tapi melakukan korupsi. Hal itu terjadi karena mereka adalah sisa-sisa dampak era Orde Baru yang tidak mengajarkan keteladanan. “Sangat memprihatinkan.Ya kasus-kasus semua ini kan anak muda. Itu masalah pendidikan. Pendidikan itu hanya menciptakan orang-orang kita yang cerdas secara intelektual. Ini pendidikan masa lalu, sisa pendidikan orba, tidak memberikan kecerdasan dalam bentuk emosional dan spiritual,” ujar Marzuki kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

Menurut Marzuki, PNS muda yang rusak secara moral karena mereka hanya memikirkan uang. “Yang salah mereka tidak memiliki keteladanan. Ini kan proses yang sudah lama dan berkelanjutan yang kita teladani pun keteladanan dari masa lalu juga. Pemimpin sekarang pun keteladanan masa lalu juga. 35 tahun Orde Baru ini, sifatnya jangka panjang loh,” terangnya.

Marzuki mengatakan, harusnya mereka lebih banyak belajar keteladanan. Marzuki mengungkapkan, ia memilih mengajarkan kepada anak-anaknya pola pendidikan keagamaan agar melahirkan generasi muda yang sedikit lebih baik.

“Tapi tidak semuanya juga yang rusak, karena mungkin di ling-kungan keluarganya baik. Pendidikan keluarganya baik, pendidikan agamanya baik, tetapi ada juga lingkungan keluarga yang gayanya seperti OKB. Gayanya mewah, anaknya juga mewah,” jelasnya.

sumber: www.hariankomentar.com

Wawali Manado Hadiri Launching Pasar Tani Bersehati

Wakil Walikota Manado, Harley MangindaanN SE.Ak hari ini, Rabu (30/11/11) mengahdiri acara Launching Pasar Tani Bersehati. Acara launching tersebut dilaksanakan di lapangan Tikala yang juga dihadiri para pejabat dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara.

Dalam sambutannya, Ai - sapaan akrab Wawali Manado- menyampaikan bahwa pasar tani tersebut sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Manado.

Pasar tani Bersehati mendapat bantuan peralatan yang didanai dari APBN, melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara. Berbagai produk pertanian yang dihasilkan oleh petani, dipasarkan di pasar tani ini.

Tuesday, November 29, 2011

2014, SULUT 100% Pertanian Organik

Tahun 2014 ditargetkan pertanian di Sulut sudah 100 persen pertanian organik. "Sekarang ini baru Rurukan yang sudah 80 persen pertaniannya organik," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut J Panelewen, seperti dilansir Tribun Manado Selasa (29/11/2011).

Ia mengatakan, memang kalau di Sulut perbedaan harga antara hasil pertanian organik dengan yang non organik belum terlalu kelihatan. Kata dia, hasil pertanian organik ketika dieksport ke luar negeri hasilnya akan sangat menguntungkan bagi petani Sulut. "Karena di negara-negara maju harga sayuran organik atau buah organik itu lebih mahal. Mereka juga lebih suka yang organik," tutur Panelewen.

Menurut dia, pertanian organik Sulut akan lebih sukses lagi ketika Kawasan Ekonomi Khusus diberlakukan di Sulut. Karena, akses untuk mengekspor hasil pertanian akan lebih mudah lagi. "Pokoknya 2014 semua sudah mesti organik," ujarnya.

Ditambahkannya, pihak Dinas Pertanian akan memberikan bantuan berupa pupuk organik kepada para petani. "Kami juga akan memberikan pelatihan bagi para petani agar bisa mengembangkan pertanian secara organik," tandasnya.

Sumber: Tribun Manado
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Monday, November 28, 2011

Makalawang: Bibit Pohon Telah Disalurkan ke Kelompok Tani

kayu manis (ilustrasi)
Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Ketahanan Pangan Kota Bitung Ir Lusye Makalawang menampik bahwa pihaknya belum menyalurkan bibit pohon yang merupakan bantuan pemerintah pusat. Menyusul adanya dugaan bibit tersebut masih mengendap Dinas Pertanian Bitung.

”Bibit pohon jenis Nantu dan Mahoni serta Kayu Manis bantuan pemerintah pusat sudah disalurkan ke sembilan kelompok tani yang ada di Kota Bitung,” ujar Makalawang.

Masing -masing kelompok tani kata Makalawang mendapatkan 50 Ribu bibit, sementara untuk sisanya 22 ribu bibit 22 ribu sudah di salurkan ke sekolah, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan KNPI.

”Bibit yang diperuntukan bagi kelompok Tani ini, akan ditanam di 125 hektar di Kebun Rakyat yang telah disediakan oleh masing-masing kelompok tani,” ujar Makalawang sembari mengharapkan bantuan bibit ini akan dimanfaatkan sebaik meungkin agar berguna bagi pelestarian lingkungan yang ada di Kota Bitung.
sumber: www.manadotoday.com

Bantuan Pemerintah Pusat Ditelantarkan

Bantuan pemerintah pusat lewat Departemen Pekerjaan Umum di Kota Tomohon untuk pengembangan bunga saat ini dalam kondisi memprihatinkan.

Screen House yang terletak bersebelahan dengan Balai Benih Pertanian kini tidak lagi dirawat dan tinggal rangka besi. Padahal, itu dibangun untuk pengembangan florikultura di Kota Tomohon.

Kondisi ini ditanggapi aktifis Kota Bunga Tonnie Pandeirot. Menurutnya, pemerintah seharusnya memelihara bantuan tersebut supaya ke depan pusat masih akan memberikan bantuan untuk pengembangan bunga di Kota Tomohon.

‘’Kalau bantuan yang diberikan sudah tidak dimanfaatkan atau tidak dirawat, ke depan pusat bisa sudah tidak memberikan bantuan,’’ ketus Pandeirot.

Pantauan manadotoday, selain bangunan yang terdiri dari rangka besi sudah tidak terurus, halamannya juga kini ditumbuhi semak-semak. Bangunan penunjang lain pun dalam kondisi memprihatinkan.

sumber: www.manadotoday.com

Sunday, November 27, 2011

Putri Indonesia Sesalkan Bunaken Penuh Sampah

Putri Indonesia Lingkungan tahun 2011, Lizza Elly Purnamasari tak menyangka jika perairan pulau Bunaken kotor. Dirinya yang datang ketempat tersebut sebelumnya di dalam benaknya bahwa Bunaken sangat bersih dan bebeas sampah.

“Kok banyak sampahnya yah ? Ternyata diluar dari perkiraan saya,” katanya kepada Tribun Manado, Sabtu (27/11). Lizza berangkat ke pulau Bunaken pada pukul 8.00 Wita. Lizza, datang ke Manado dalam rangkaian perkenalan produk terbaru mustika Ratu.

Di Bunaken, dirinya juga sempat bermain jet ski dan menikmati indahnya panorama bawah laut perairan pulau Bunaken dengan melakukan Snorkling dan Diving. Namun, dia sedikit agak kecewa karena Bunaken yang ada di dalam benaknya sangat bersih, tidak seperti yang diharapkan.

“Kalau sampah daun sih masih wajar. Tapi ini sampah rumah tangga,” terangnya. Melihat itu, dirinya kemudian menanyakan kepada penduduk sekitar yang ada pulau Bunaken. Dan ternyata, sampah-sampah yang mengambang di atas perairan Bunaken itu datang dari Manado. “Jadi ga bagus untuk dipandang,” kata dia. Selain mengenai sampah, Lizza yang juga masih berdarah batak itu, mendapatkan banyak karang-karang besar di perairan Bunaken yang sudah besar. Kata dia, karang tersebut terlihat sangat indah. Akan tetapi, karang yang dilihatnya tersebut ternyata sudah mati di bagian atasnya. Nah, lanjutnya, kerusakan terumbu karang tersebut, diakibatkan adanya pengunjung yang seenaknya menginjak terumbu karang tersebut.

Setelah mendatangi pulau Bunaken, dirinya menghimbau kepada Pemerintah agara lebih peduli lagi dengan persoalan sampah yang hanyut ke pulau Bunaken. “Dan ini adalah tugas Pemko Manado. Selain itu masyarakatnya juga harus sadar dan tidak membuang sampah ke laut,” imbaunya. Bunaken, ucapnya, adalah ikon dari Sulut. Jika sudah rusak, maka tentu saja tidak aka nada lagi wisawatan Domestik atau asing yang ingin berwisata ke pulau tersebut. “Bunaken waktu tahun 1992 sangat indah dan cantik. Jadi kita harus sama-sama menjaganya,” pungkasnya.

Mengenai Manado, dirinya pun berjanji akan kembali lagi ke Manado. Niatnya tersebut karena masih banyak tempat menarik di Sulut yang belum di datanginya.

Sumber: www.manado.tribunnews.com

2012, Petani Tomohon Mendapat Benih dan Pupuk Gratis

Pemerintah Kota Tomohon berkomitmen untuk mendongkrak produktivitas petani pada tahun 2012 mendatang. Ini dilakukan sebagai upaya mempertahankan swasembada pangan dan mewujudkan swasembada beras seperti yang sudah dicanangkan pemerintah.

Jemmy Matindas, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Tomohon mengatakan sebuah strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target swasembada adalah dengan memberikan pupuk dan bibit gratis bagi seluruh petani yang ada di daerah ini. “Dalam APBD akan dialokasikan dana untuk pemberian pupuk dan bibit padi gratis bagi petani. Bibit yang akan diberikan berasal dari varietas unggulan, sehingga diharapkan produktifitas akan meningkat, karena resiko terserang hama sangat kecil,”  jelasnya.

Selain itu pemerintah juga akan meningkatkan indeks pertanaman hingga 3 kali dalam setahun dari sebelumnya hanya dua kali saja. “Produksi sawah ladang juga akan ditingkatkan, untuk mengantisipasi dan menscegah terjadinya krisis pangan  di Tomohon,” kata Matindas.

James Kojongian, Ketua Komisi B DPRD Kota Tomohon berharap pemerintah konsisten melaksanakan kebijakan tersebut. Namun, tak hanya sekadar memberi pupuk dan bibit gratis saja, tapi mampu membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani dalam memasarkan hasilnya. “Kendati hasilnya bagus, tapi jika petani sulit memasarkan hasil, maka keuntungan yang didapat minim,” tukasnya.

sumber: manado.tribunnews.com

Wednesday, November 23, 2011

Tahun Anggaran Segera Habis, Dana APBN Masih Tersisa 2T

Instansi penerima Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Sulut pusing tujuh keliling. Betapa tidak, di sisa tahun anggaran yang tinggal satu setengah bulan ini, masih ada hampir Rp3 triliun dana yang harus habis dibelanjakan.

Sejumlah pengelola proyek di jajaran PU seperti Balai Pelaksana Jalan Nasional Manado mengaku, banyaknya paket dan besarnya anggaran proyek yang ditangani menyebabkan perlambatan realisasi. "Kontraktor yang kelimpungan juga. Soalnya, proyek-proyeknya beranggaran besar, sedangkan di Sulut masih kurang yang memenuhi kualifikasi," ungkap salah satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Balai Jalan.

Dia mencontohkan proyek-proyek pembangunan sejumlah jalan di Bolmong Raya yang anggarannya lebih dari Rp200 miliar. Sebelumnya, wilayah Bolmong hanya mendapatkan anggaran kecil-kecil, tapi tahun ini menjadi tiba-tiba jumbo. "Teman-teman pengelola pasti juga kaget. Di satu sisi semua senang karena dapat dana besar, tapi jadi bingung menghabiskan anggarannya," ujar sumber.

Apalagi di APBN Perubahan baru-baru hampir semua Satker mendapat tambahan dana. "Yang jatah pertama saja belum tentu akan terserap, sudah ditambah lagi," katanya.

Sementara itu, di Bidang Cipta Karya PU Sulut juga ketambahan dana dari APBN Perubahan. Di Satker Air Minum saja, dari jatah awal hanya Rp60 miliar, dari APBN-P bertambah Rp30 miliar lebih.

Menurut Satker Air Minum William Walintukan, karena waktu sudah mepet, dananya hanya untuk perluasan jaringan pipa air bersih. "Tidak boleh membangun unit (pengelola air minum) baru karena makan waktu sampai empat bulan," katanya diiyakan Kadis PU JE Kenap.

Sangat wajar jika jajaran PU khawatir dengan serapan anggarannya. Sebab, data diperoleh, hingga 31 Oktober masih terparkir Rp836 miliar dari total alokasi Rp1,43 triliun. Sekadar diketahui, dari APBN-P jajaran PU—Balai Jalan, Balai Sungai, dan Satker di Cipta Karya—mendapat tambahan Rp300 miliar, dari sebelumnya di APBN 'hanya' Rp1,1 triliun.

Tapi, kata Kepala Satker Wilayah I Balai Jalan Ruddy Waani, posisi di Oktober masih terbilang rendah karena pekerjaan fisik juga realisasinya belum signifikan. Hal ini disebabkan proyek dimulai nanti di atas pertengahan tahun. "November dan Desember ini pasti realisasi anggarannya akan melejit jauh seiring dengan realisasi fisik yang akan hampir kelar," katanya.

Sementara itu, kedua terbesar penyumbang sisa anggaran adalah jajaran Kementerian Pendidikan—universitas-universitas negeri dan Diknas Sulut. Namun, sebelumnya Plt Kadis Diknas  Sulut Drs Star Wowor MSi mengatakan, pertengahan Desember lalu Diknas telah menyalurkan Rp61 miliar lebih untuk membayar 'utang' Diknas untuk curry over 2007-2010 dan selisih PP 11 untuk penambahan gaji 10 persen.

Yang juga mengkhawatirkan adalah realisasi belanja untuk kesehatan. Seperti tahun lalu, rendahnya serapan itu karena lambannya petunjuk teknis turun hingga kegiatan hanya jalan tidak sampai separuh.

Yang cukup memiriskan adalah anggaran yang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebab, anggaran untuk membangun infrastruktur listrik, termasuk jaringan listrik ke desa-desa, itu baru terealisasi Rp17,1 miliar dari alokasi Rp74 miliar.

Sedangkan untuk kepolisian, meski angkanya cukup besar, Rp64,65 miliar, tapi realisasinya proporsional karena sudah mencapai 85 persen. Yang sisa akan dibelanjakan dua bulan terakhir ini.

Rendahnya serapan ini bukan tak ada sanksi. Sebelumnya Ketua Badan Anggaran DPR-RI Harry Azhar Azis menyatakan akan memberikan sanksi penurunan jatah tahun depan kepada kementerian/lembaga yang serapannya rendah. "Harus ada konsekuensi. Dan juga perlua ada reward jika anggaran yang disediakan bisa terserap habis," tukasnya

"Kalau terus-terusan tidak terserap kan berarti ada yang salah dengan departemen itu, apakah menterinya tidak kerja atau memang stafnya. Lebih baik dikurangi saja (anggaran tahun berikut)," jelasnya.

Sumber: ManadoPost.co.id
------------------------
Sent by BlackBerry®

Tuesday, November 22, 2011

Save Bunaken: Polda Akan Bangun Posko di Bantaran Sungai

Sebagai salah satu upaya mendukung program Save Bunaken, Pemerintah Kota (Pemkot) Manado bersama Polda Sulut akan membangun pos disejumlah titik bantaran sungai. Hal ini disampaikan Kapolda Sulut, Brigjen Pol Carlo Tewu dalam rapat koordinasi Save Bunaken Pemkot Manado, Senin (21/11) kemarin.

Dikatakan Tewu, posko ini akan dibangun di sembilan sungai yang terdapat di Manado, Minahasa Utara, Tomohon dan Minahasa Selatan dalam rangka mengantisipasi aktivitas masyarakat membuang sampah di sungai.

“Saya sudah perintahkan seluruh Kapolsek untuk berkoordinasi dengan camat setempat dalam merealisasikan posko ini, yang jelas posko ini harus ada,” ucapnya.

Selain membuat posko, Kapolda juga meminta kepada Dinas Perhubungan untuk mensosialisasikan kepada para sopir agar mengingatkan penumpang supaya tidak membuang sampah dari dalam mobil.

“Intinya guna mendukung Save Bunaken, seluruh aparat pemerintah dan kepolisian harus bersama-sama mengontrol kebersihan dilingkungannya masing-masing, terlebih di daerah bantaran sungai,” tukasnya.

Senada juga dikemukakan Walikota Manado Dr GS Vicky Lumentut DEA bahwa selain membuat posko disejumlah sungai, pihaknya juga telah membuat jaring penangkap sampah dimulut sungai guna menahan sampah yang hanyut terbawa arus. Selanjutnya sampah tersebut akan langsung diangkat oleh Dinas Kebersihan.

“Saya mengajak seluruh masyarakat mendukung program Save Bunaken, sehingga taman nasional laut bunaken bisa diselamatkan dari sampah,” ajaknya.

sumber: www.hariankomentar.com

Monday, November 21, 2011

Tomohon Tampilkan Bunga-Bunga Andalan di PF2N Bali

Booth Kota Tomohon di PF2N Bali
(christine amelia)
Pemkot Tomohon dalam keikutsertaannya di Pekan Flora dan Flori Nasional (PF2N) yang dilaksanakan di Bali menampilkan bunga-bunga andalan.

Seperti dilansir manadotoday, Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kota Tomohon Jemmy Matindas SP mengatakan, bunga yang dtampilkan seperti Krisan, Aster dan bunga lainnya yang menjadi andalan Kota Bunga Tomohon.

”Ya, kami menampilkan produk florikultura unggulan di PFN. Sebagai daerah penghasil bunga, tentunya menampilkan produk unggulan,” kata Matindas.

Ditambahkan Matindas, penampilan Tomohon di PFN kali ini sekaligus sebagai ajang promosi pelaksanaan Tournament of Flower (ToF) tahun 2012 mendatang.

Diketahui, tahun 2012 mendatang, Tomohon akan melaksanakan ToF. Peserta diperkirakan bejumlah 150, termasuk 10 negara sahabat, di mana 5 di antaranya telah berpartisipasi pada tahun 2010 lalu.

sumber: www.manadotoday.com

Lima SKPD Pemprov Siap Sukseskan Swasembada Beras 2012

Kerja sama dan koordinasi menjadi kunci sukses terwujudnya Sulut Swasembada Beras 2012 (Swaber). Meski banyak pihak mencibir kesuksesan program tersebut, namun Pemprov tetap optimis bisa mewujudkannya.

Tak tanggung-tanggung beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov pun mengeroyok program tersebut. Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (Bakorluh), Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), Badan Ketahanan Pangan (BKP), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulut, dan Dinas Perkebunan mempertaruhkan kapabilitas masing-masing untuk kesuksesan Swaber 2012. Masalah pupuk, bibit, dan hama secepatnya disigapi.

Namun, untuk menjamin program tersebut sampai ke petani, peran penyuluh tak bisa disepelekan. "Penyuluh harusnya sudah membuat programa penyuluhan," kata Kepala Bakorluh Ir Rene Hosang, Jumat (18/11).

Dalam programa tersebut, harus ada sinkronisasi antara situasi di lapangan dengan program dan kegiatan dinas terkait. "Dan untuk masalah benih, penyakit, hama hingga pupuk, bila ditemui di lapangan, segera menghubungi Distanak," tambah Kepala Distanak Sulut Ir Johanis Panelewen. 

Pemanfaatan lahan tidur pun akan dimaksimalkan. "Ada kolam ikan yang sudah tidak dimanfaatkan bisa sekaligus dilakukan mina padi," sambung Kepala DKP Sulut Ir HTR Korah MSi. Begitupun lahan yang ada di bawah pohon kelapa.

"Lahan itu bisa untuk padi ladang," lanjut Kepala Dinas Perkebunan Sulut Ir Jenny Karouw MSi. Hal tersebut diungkapan dalam pertemuan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan yang dipandu Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Velix Wowor SPt MSi.

Sumber: www.manadopost.co.id

Kebakaran di Kakaskasen Tiga: Polisi Pasang Garis Polisi di TKP

AKP Roy Tangkuman, Kapolsek Tomohon Utara menegaskan pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran, apakah akibat korsleting listri atau hal lainnya. "Masih diselidiki, belum pasti apa penyebabnya," terangnya.

Polisi juga telah memasang police line di tempat kejadian perkara (TKP) untuk pengamanan. Royke Roeroe, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengatakan ada sejumlah kendala di lapangan yang selalu ditemui sehingga pihaknya sulit mengatasi kebakaran.

 Selain, informasi kebakaran relatif terlambat masuk, juga jenis bahannya amat mudah terbakar. "Jika sebelum terbakar oetugas sudah mengetahui lebih dulu, maka pasti tak akan terbakar, karena penaganannya jadi lebih cepat," ujarnya.
Kesulitan lainnya kata Roeroe adalah jarak ke titik kebakaran relative agak jauh, dan terpengaruh juga dengan akses jalan yang melambat karena padatnya kendaraan dari pos pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. "Kualitas pelayanan kendaraan pemadam kebakaran juga berpengaruh, karena berada dalam standard minimal," tukasnya sembari menambahkan pihaknya akan berupaya meminimalisir terhadap resiko kebakaran yang terjadi.

Sumber: manado.tribunnews.com
------------------------
Sent by BlackBerry®

Kebakaran di Kakaskasen Tiga: Pemadam Terlambat Tiba, Rumah Ludes

Warga di Kelurahan Kakaskasen III Lingkungan III dibuat panik, Sabtu (19/11) lalu sekitar pukul 10.30 Wita, saat si jago merah tiba-tiba melalap rumah milik Keluarga Lumintang-Angouw. Api dengan cepat menyebar ke seluruh bagian rumah yang juga didiami dua keluarga lainnyamasing-masing Keluarga Lumintang-Umbunan dan Roeroe-Makawego.

Masyarakat sekitar yang berusaha memadamkan api dengan peratan seadanya, seperti ember dengan menyiram ke bagian api tak mampu memadamkan. Apalagi saat kebakaran terjadi, petugas pemadam kebakaran dinilai tak sigap, sebab meski sudah dikontak dan diberitahukan berkali-kali, tapi tak juga muncul saat kobaran api membesar. Petugas baru tiba dengan kendaraan pemadam berisi air sekitar pukul 11.16 Wita atau sekitar 46 menit sejak kebakaran pertama. Warga setempat hanya bisa berusaha meminimalisir meluasnya kobaran api ke rumah lainnya disampingnya.

"Pemadam kebakaran datang setelah rumah sudah habis terbakar, mereka tinggal memadamkan bara api yang tertinggal dipuing-puing rumah saja," jelas jelas Weltje Rindengan, warga setempat.

Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja semua barang berharga milik mereka ludes terbakar mulai dari surat-surat berharga, ijazah sekolah, hingga barang-barang elektronik seperti TV dan DVD. "Yang tersisa hanya baju di badan, sebab saat kebakaran tak terpikir untuk menyelamtkan barang-barang, hanya focus memadamkan api saja,' ungkap Ibu Roeroe-Makawego.

Ia mengaku tak mengetahui pasti sumber api, namun sesaat sebelum kebakaran terjadi, sempat mendengar bunyi seperti pecahan dan mencium bau aroma tak sedap dari rumah bagian belakang yang didiami Keluarga Lumintang-Umbunan.  "Waktu itu saya ingin melihat ke dalam rumah, tapi karena tak ada orang dan pintu terkunci maka tak dilakukan," kenangnya saat diwawancarai Tribun Manado, kemarin.

Api mulai berkobar ketika dirinya berinsiatif memberitahu warga sekitar, tentang bunyi dan bau yang aneh itu. "Setelah melihat api, saya hanya sibuk memegang ember untuk melakukan pemadaman, tapi tak bisa dilakukan karena airnya hanya sedikit," katanya.

Ke dua anaknya yakni William (1,5 tahun) dan  Yongji (4 tahun), nyaris terperangkap, beruntung Weltje Rindengan tetangganya cepat membantu mengeluarkan ke dua anak itu dari dalam rumah.

Bahkan, Yulin Tendean, tetangga korban sempat melakukan evakuasi barang-barang berharga terutama surat-surat karena takut api menyebar ke rumahnya. "Saat itu saya sangat panik karena melihat api, jadi yang saya lakukan adalah menyelamatkan surat-surat karena itu adalah nyawa kami juga,' tuturnya.

Ia pun meminta secara khusus kepada pemerintah terutama petugas pemadam kebakaran lebih siaga dalam menyikapi persoalan tersebut, mengingat wilayah Tomohon sangat mudah dan cepat untuk dijangkau. "Kendaraan, sopir, maupun air harus siap, semua harus stand by, agar ketika ada kejadian (kebakaran) bisa direspons dengan cepat. Jangan sudah terbakar, baru tiba, apa gunanya itu," imbuh Yulin.

Sumber: manado.tribunnews.com
------------------------
Sent by BlackBerry®

Saturday, November 19, 2011

Jago Merah Beraksi di Tomohon

Kembali kebakaran terjadi di Kota Tomohonn tepatnya di Kelurahan Kakaskasen Tiga, Tomohon Utara. Tadi Pagi, Jumat (19/11) Jago merah melahap habis 2 rumah di Jalan Siswa Kakaskasen III.

Diduga kebakaran dipicu oleh korsleting lampu hias. Api langsung menghanguskan rumah yang sebagian besar terbuat dari tripleks.

Pemadam kebakaran yang datang, tidak mampu berbuat banyak, karena posisi rumah yang berada di lokasi yang sulit dijangkau. Namun untunglah api tidak sempat melahap ruma-rumah di sampingnya, karena terhalang tembok beton.
------------------------
Sent by BlackBerry®

Friday, November 18, 2011

Dana Terbatas, Bunaken Makin Merana

Sampah semakin mengancam popularitas Taman Nasional Laut Bunaken sebagai salah satu taman laut terindah di dunia. Sulut bakal kehilangan aset pencetak duit untuk kas daerah bila tak segera melakukan penyelamatan.

Menumpang perahu karet, Gubernur SH Sarundajang, Wakil Gubernur Djouhari Kansil, Kapolda Sulut Brigjen Pol Carlo Tewu, Rektor Unsrat Donald Rumokoy, dan sejumlah pejabat menyusuri sungai Tondano, dari Kairagi ke muara di kawasan Calaca.

Di sepanjang perjalanan, Jumat (4/11) dua pekan lalu, mereka disuguhi dengan bantaran sungai yang dipenuhi rumah yang membelakangi sungai. Sesekali tertangkap mata ada warga yang membuang sampah ke sungai.

Mereka yang menyaksikan hanya geleng-geleng kepala. “Kesadaran warga menjaga kebersihan sungai masih sangat rendah. Memilukan,” kata Gubernur diiyakan Kapolda. Mereka tercengang-cengang karena tak sejengkal pun pinggiran sungai yang tak bersampah.

Penelusuran sungai yang bantarannya paling ramai dengan pemukiman oleh pejabat penting di Sulut itu merupakan bagian awal dari Save Bunaken. Gerakan penyelamatan taman laut Bunaken itu digagas Polda Sulut. Ya, Polda Sulut, bukan pemerintah baik Provinsi Sulut atau Kota Manado yang meraup untung langsung dari nama besar Bunaken. Bukan pula Pemkab Minahasa, Minut, dan Minsel menerima ‘tampias’ dari kunjungan wisatawan.

Keseriusan ini terlihat dari komitmen pemerintah: eksekutif dan legislatif mengganggarkan dana penyelamatan obyek wisata yang jadi kata kunci daerah-daerah di Sulut—jika berpromosi ke luar daerah atau luar negeri.

“Ironis memang, kalau orang-orang di tempat berpromosi tidak mengenal daerahnya, pemerintah daerah itu pasti menyebut Bunaken. Karena memang Bunaken sudah sulit dilepas sebagai ikon Sulut,” ungkap Sintya, salah satu staf Tour and Travel di Manado. 

Bila melihat alokasi dana dalam APBD, tak satu pun daerah, yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Laut Bunaken, menganggarkan khusus untuk penyelamatan Bunaken. Manado, misalnya, hanya menganggarkan Rp52 juta untuk gerakan Save Bunaken.

Itu pun nanti tahun depan. Tahun ini hanya promosi potensi wisata—salah satunya Bunaken—dalam iven-iven promosi daerah. “Kami sudah usulkan dalam RAPBD 2012. Itupun belum pasti apakah akan disetujui, atau bisa saja dikurangi,”ujar Peter Assa, Plt Kadis Parbud Manado.

Pemprov Sulut agak mendingan. Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Lingkungan Hidup, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tahun ini menganggarkan ‘sedikit’ dana yang terkait langsung dengan penyelamatan dan promosi Bunaken (lihat grafis).

Sedangkan Dewan Pengelola Taman Nasional Bunaken (DPTNB), mengelola langsung dana yang diraup dari karcis masuk Pulau Bunaken untuk konservasi Teluk Manado dan biaya patroli kawasan.

Minut, yang daerahnya paling dekat dengan Bunaken, dan juga ada beberapa sungai dari wilayahnya bermuara di kawasan taman laut, alokasi anggarannya tidak ada khusus untuk Bunaken.  Yang ada hanya untuk promosi potensi pariwisata termasuk daerah pesisir dan kepulauan Minut.

“Untuk promosi pariwisata di Minut hanya sekitar 500 juta. Untuk menunjang Taman Laut Bunaken belum ada,” ungkap Kadis Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) Minut Arnold Frederik.  “Memang (anggaran) itu sangat kecil, dan itu sudah termasuk belanja promosi objek wisata,” tambah Kadisparbud Minut Ir Margaritha Rumokoi.

Bagaimana dengan Pemkab Minahasa? Sama. Tidak ada alokasi. Yang ada hanya dana perjalanan dinas Rp130 juta untuk promosi obyek wisata dan Rp400 juta khusus untuk promosi Festival Budaya Danau Tondano (Fesbudaton). Padahal, Minahasa menguasai wilayah Kalasey yang merupakan kawasan restoran seafood ternama di Sulut.

Di wilayah itu juga ada beberapa usaha diving centre. Minahasa juga berandil mengimpor sampah ke Teluk Manado karena beberapa sungai hulunya ada di Minahasa.  Sedangkan Minsel, yang ujung wilayahnya di kawasan Wawontulap dan sekitarnya merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken, juga tak ada anggaran khusus untuk Bunaken.

Dan sekarang, gerakan Save Bunaken sudah dimulai Polda Sulut. Tidakkah pemerintah tergerak dan timbul rasa malu untuk ikut nimbrung menyelamatkan Bunaken, walaupun hanya lewat alokasi anggaran dalam APBD? Ditunggu aksinya.

Sumber: www.manadopost.co.id

Distanak Provinsi Bersih-Bersih di Pelabuhan Manado

Sebagai salah satu upaya untuk menjadikan Kota Manado yang bersih, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara (Distanak Prov SULUT) mengadakan kegiatan pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) sekitar Pelabuhan Manado, Jumat (18/11)

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Distanak Sulut. Kegiatan tersebut direncanakan akan dilakukan secara rutin tiap hari Jumat.
Sent by BlackBerry®

Thursday, November 17, 2011

Bunaken Makin Memprihatinkan

Bunaken telah menjadi ikon dan tagline Sulut. Turis lebih mengenal Bunaken ketimbang Manado atau North Sulawesi. Menyebut Bunaken, turis pasti teringat taman laut yang indah. Sayang, kondisinya perlahan rusak akibat sampah yang tak terkontrol.

Taman Nasional Laut Bunaken terletak di Teluk Manado. Secara keseluruhan Taman Laut Bunaken memiliki area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yaitu Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Nain.

Secara geografis taman laut ini menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan bagian selatan. Bagian utara meliputi lima pulau, dan daerah pesisir antara Molas hingga Tiwoho yang disebut pesisir Molas-Wori.

Bagian selatan seluruhnya terdiri daerah pesisir antara Desa Poopoh dan Desa Popareng yang disebut pesisir Arakan-Wawontulap. Di wilayah ini, terdapat 22 desa (sebelum pemekaran-pemekaran desa)

Menyelam memang merupakan cara terbaik bila Anda ingin secara utuh dan jelas menikmati keindahan panorama bawah laut Bunaken. Ada 13 jenis terumbu karang di taman laut ini yang didominasi oleh bebatuan laut. Pemandangan yang paling menarik adalah terumbu karang terjal vertikal yang menjulang ke bawah sedalam 25-50 meter.

Tersedia 23 tempat snorkeling dan juga penyelaman. Di kawasan itu terdapat sekitar 91 jenis ikan. Di antaranya Ikan Badut (Clown Fish), ikan kuda gusumi (Hippocampus kuda), oci putih (Seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (Lutjanus kasmira), goropa (Ephinephelus spilotoceps dan Pseudanthias hypselosoma), dan ila gasi (Scolopsis bilineatus). Penyelam juga bisa menemukan moluska seperti kima raksasa (Tridacna gigas), ikan kepala kambing (Cassis cornuta), nautilus (Nautilus pompillius), dan tunikates atau askidian, dan lain-lain.

Tapi menyelam memang bukan pilihan satu-satunya. Cara lainnya adalah menggunakan kapal semi selam atau katamaran yang disewakan di lepas pantai Pulau Bunaken. Kapal ini menyediakan dinding-dinding kaca untuk bisa menikmati keindahan dan eksotisme dasar laut Bunaken. Waktu terbaik berkunjung ke Taman Nasinal Laut Bunaken bulan Mei sampai Agustus.

Minat turis mancanegara ataupun nusantara ke tempat itu sangat besar. Yakni, tahun 2008 dikunjungi 32.760 wisatawan asing, sedangkan di tahun berikutnya meningkat menjadi 51 ribu wisatawan mancanegara.

Bahkan,  salah satu lokasi penyelamannya menjadi saksi pernikahan dalam laut di kedalaman 12 meter. Mereka adalah Arie Cornelis Spil dan Kim Maria van Kampen asal Belanda.

Mantan Dubes Amerika untuk Indonesia Cameron Hume pun kagum dengan keindahan terumbu karang Bunaken, “Keindahan Taman Laut Bunaken sangat luar biasa, warna-warni terumbu karang dan ikan yang ada begitu menakjubkan,” aku Hume.

Berbagai kemolekan taman laut Bunaken itu akhir-akhir ini menjadi ironi karena mulai pudar, bahkan terancam hilang. Rupa-rupa sampah hanyut dari lima sungai: Tondano, Sario, Bahu, Malalayang, dan Tumumpa.

Sungai-sungai itu sangat padat dengan pemukiman penduduk yang kegiatan membuang sampahnya dilakukan secara bebas. "Memang membutuhkan kesadaran tinggi masyarakat agar tidak sembarangan membuang sampah di beberapa sungai. Karena ujung-ujungnya harus ke Teluk Manado," kata Victor Mailangkay, legislator DPRD Sulut.

Sejumlah pecinta lingkungan mengatakan, Bunaken mulai mendapat opini kurang baik dari mancanegara. Menurut mereka, sangat ironis jika pengelola taman laut itu dan pemerintah daerah hanya memprioritaskan pendapatan, tanpa diimbangi dengan penanganan optimal.

Polda Sulut pun kini tergerak menyelamatkan aset terpotensial Sulut itu lewat gerakan Save Bunaken. Ironisnya, gerakan ini justru dari kalangan kepolisian, yang tak punya pos anggaran untuk itu. Instansi terkait di pemerintahan terkait: Pemprov Sulut, Pemkot Manado, Pemkab Minut, Pemkab Minsel, Pemkot Bitung, dan Pemkab Minahasa seperti tidak serius.

“Mestinya ada rasa malu dari instansi terkait karena misi penyelamatan Bunaken justru dipelopori kepolisian. Instansi terkait mestinya ada langkah konkrit dan benar-benar nyata, karena memang memiliki anggaran untuk agenda-agenda seperti ini,” tutur Rommy K, staf di salah satu Tour and Travel di Manado.
Kritikan pedas tak hanya datang dari lokal.

Sampah yang ke Bunaken bahkan sudah mendunia di situs majalah berita ternama dunia, TIME, awal September lalu. Artikel bertajuk Paradise Lost: Trash Threatens an Indonesian Treasure tersebut menuliskan, betapa perairan dengan keanekaragaman hayati menakjubkan itu, yang membuat ribuan wisatawan berkunjung ke sana, terancam rusak akibat sampah.

Artikel itu mengutip pernyataan seorang penyelam dari Paris, Roel Jong, yang menyatakan baru kali ini melihat laut sekotor (perairan Bunaken) itu. Banyaknya sampah itu akibat perilaku masyarakat Manado dan sekitarnya yang relatif belum terlalu sadar manfaat dan pentingnya kebersihan lingkungan. Kebanyakan masyarakat masih terbiasa membuang sampah ke sungai dan saluran air lainnya, yang ujungnya tiba di laut dan kemudian mengotori Bunaken.

“Terumbu karang adalah modal utama kita. Bila (keindahan) itu hilang, maka selesailah semua. Tak ada lagi alasan besar bagi wisatawan untuk datang ke sini," tutur Roel Jong seperti dilansir artikel TIME itu.

sumber: www.manadopost.co.id

Tuesday, November 15, 2011

1 Januari 2012 Stop Minyak Tanah Subsidi

Antri Minyak Tanah (cybersulut.com)
Aspirasi warga Sulut kepada PT Pertamina akhirnya dikabulkan. Warga Sulut, khususnya yang merayakan Hari Natal 25 Desember dan Tahun Baru masih bisa membeli minyak tanah (MT) dengan harga subsidi.

Pasalnya, Pertamina pusat setuju penghentian penjualan minyak tanah (MT) bersubsidi, dilakukan secara menyeluruh setelah Desember 2011. Pertamina Manado diminta memberlakukan penghentian MT subsidi pada 31 Januari 2012.

Kepastian tersebut disampaikan Kantor Pertamina Sales Area Manado, setelah menerima jawaban dari Pertamina Makasar , pada Jumat (11/11). ‘’Kami telah menerima surat elektronik dari Pertamina Makasar, yang setuju penundaan hingga 31 Januari tahun depan,’’kata Sales Representatif Pertamina Manado Timotius Dwi Krsitanto saat rapat dengan Pemprov Sulut Senin (14/11).

Namun,kata Kris di hadapan Karo Ekonomi Setprov Sulut, Dr Adri Manengkey dan pengurus Hiswana Migas Sulut, penundaan penghentian MT subsidi, tak bisa anulir pengurangan kuota MT subsidi.

Daerah yang telah dipangkas kuota 30 persen atau 80 persen tetap mengacu pada kuota setelah pengurangan. “Ketika program konversi minyak tanah ke elpiji ini sudah berlangsung hingga capaian 80 persen, semisal  di Kota Tomohon, kami hanya akan memberlakukan sesuai persentase itu. Dan tidak akan balik ke 30 persen lagi,’’ujarnya.

Untuk Kota Manado sendiri, konversi minyak tanah ke gas sudah mencapai 50 %, sehingga kuota MT subsidi sudah dipangkas sekira 50 persen dari kuota 2.880 Kiloliter (Kl) per bulan. Pemangkasan ini mengakibatkan krisis MT bersubsidi di Sulut makin parah. Selain langka, 1.157 pangkalan di 15 kabupaten/kota diduga bersekongkol menjual MT subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pantauan di Manado, ratusan pangkalan MT memaksa semua warga membeli dengan harga Rp4.000 per liter untuk ukuran gallon kecil, dan mematok Rp5.000 per liter untuk gallon ukuran besar.

Di Pangkalan MT milik Ramon Abdullah di Kelurahan Maasing, Lingkungan III, Kecamatan Tuminting, warga dipaksa membayar dengan harga Rp4.000 per liter. Begitu pun di Kelurahan Ternate Tanjung, warga dipaksa membeli dengan harga Rp4.000 per botol.

Beruntung, Pertamina melakukan inspeksi mendadak di pangkalan dekat pesisir pantai Maasing. Setelah kepergok Pertamina, pemilik pangkalan menjual kembali dengan HET.‘’Kalau gallon basar orang pangkalan jual 5.000 per liter. Alasan mereka harga lima ribu karena memaksa membeli di atas 5 liter,’’kata staf Pertamina yang diaminkan warga Maasing.

Yang menyedihkan, di salah satu warung pengecer MT di Pasar Karombasan, harga MT subsidi dilepas dengan harga Rp20.000 per liter. ‘’Saya dipaksa membeli dengan 20 ribu per liter di Karombasan,’’kata Sutami Hasan ,warga Wanea.

Karo Ekonomi Setprov Sulut Dr Adri Manengkey menegaskan pangkalan harus menjual HET. Misalnya di Manado HET berkisar Rp3.000/liter, pangkalan tak bisa menjual di atasnya.  Seandainya ada pangkalan menjual MT di atas HET, pemerintah pasti akan menjatuhkan sanksi.

“Kami sudah membentuk tim pengawas dari pemerintah provinsi untuk mengawasi agen atau pangkalan minyak tanah yang melakukan permainan harga,” ungkap Adry Manengkey sambil menambahkan.

 “Kami juga memintakan kepada aparat berwenang seperti Lurah maupun camat agar ada semacam kartu pengendali, sehingga tidak ada warga yang membeli dalam jumlah yang cukup banyak,” tambah Manengkey.

Pertamina Manado memberi jawaban serupa. Jika kedapatan pangkalan menjual di atas HET, sanksi tegas akan diberikan. “Silahkan laporkan ke Pertamina jika ada pangkalan yang nakal, dan kami akan menindaklanjutinya secara tegas,” ujar Dwi Krsitanto.

Menurutnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang disepakati Pertamina dan pemerintah daerah (Pemda) tidak lebih dan tidak kurang dari Rp3 ribu per liter.Disinggung harga eceran yang naik hingga 300 % di tingkat pengecer, Kristanto mengatakan itu tidak ada kaitannya dengan Pertamina.

“Pertamina hanya sampai di pangkalan saja, bukan di pengecer warung. Jika ada pengecer    yang melampaui harga pangkalan silahkan koordinasi dengan Pemda,” akunya. Kristanto juga mengatakan volume APBN Perubahan MT  se Sulut sekira 121,356 Kilo liter (Kl) pertahun, dan khusus Manado 47,455 kilo liter pertahunya.

Sementara itu, harga MT yang melonjak tajam di warung-warung menurut Ketua Himpunan Swasta Minyak dan Gas (Hiswana) DPC Manado,  James Saerang merupakan konsekuensi hukum bisnis.

Jika masyarakat hendak menjual kembali, maka konsekuensi harganya lebih mahal dibanding dibeli di pangkalan. ‘’Tetapi, jika lonjakan harga itu terjadi di pangkalan, maka akan ada tindakan tegas dari Pertamina, sebab Pertaminalah yang berhak untuk itu, “ tutur Saerang.

Kristanto menambahkan bahwa jika agen maupun pangkalan masih bertingkah menaikkan harga minyak tanah bersubsidi, maka resiko terburuk bisa sampai pada pemberhentian pasokan minyakn tanah di agen tersebut.

Sementara itu, Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Widjajono Partowidagdo, diwawancarai usai berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),  mengaku mengatasi krisis MT di daerah hanya dengan beralih ke elpiji.

"Ya, saran saya seperti itu, pakai elpiji," kata Widjajono. Alasannya, harga MT sangat mahal dan sangat besar beban pemerintah untuk mensubsidi. "Karena itu, sebaiknya masyarakat Sulut mulai membiasakan diri menggunakan elpiji ketimbang minyak tanah," ujarnya.

Ditanya solusi lain seperti penundaan penghentian subsidi MT dengan menormalkan kembali kuota MT, Widjajono hanya mengatakan, "Nanti kita bicara lagi. Saya masih ada rapat," imbuhnya, yang langsung menaiki kendaraannya dan meninggalkan gedung KPK.

Sebelumnya, Humas Pertamina Moch Harun ketika dihubungi wartawan koran ini mengatakan, dirinya sudah mengetahui banyaknya penolakan yang terjadi di Sulut terkait penghentian minyak tanah bersubsidi. "Ini kan program pemerintah, kalau diperintahkan kami laksanakan," ujarnya.

Menurutnya, permintaan penundaan dari gubernur akan diteruskan ke Kementerian ESDM, karena pemerintah yang berwenang bukan Pertamina. "Kami juga tidak ingin disalahkan," sebutnya.

Harun berharap ada pertimbangan dari pemerintah, sehingga keinginan masyarakat Sulut terpenuhi. "Kami hanya sebatas meneruskan permintaan itu ke pemerintah," terangnya.

Sementara itu, Dirjen Migas Evita Legowo ketika dihubungi terkait teknis rencana penghentian MT bersubsidi, belum bisa memberikan tanggapan. "Saya sedang berhaji. Jawabnya nanti aja ya," tulis Evita melalui pesan pendek kepada wartawan.

Sebelumnya Mahfud Nadyohantoro, SV LPG dan gas produksi Pertamina Manado mengaku  jumlah total keluarga yang telah menerima gas elpiji sekira 409.881 kepala keluarga (KK). “Dimulai dari bulan Mei sampai sekarang, dengan kota Manado sebagai pengguna terbanyaknya,’’ujarnya.

Dia menambahkan, Pertamina memberi alternative menjual elpiji tiga kilogram,lima kilogram dan 50 kilogram. Sedangkan harga elpiji tiga kilogram Rp15 ribu dengan penggunaan satu minggu,” paparnya.

sumber: www.manadopost.co.id

Sunday, November 13, 2011

Bunga Bangkai Ditemukan Tumbuh di Langowan

Bunga Bangkai
Fenomena aneh dan langka terjadi pertama kalinya di Tanah Minahasa, Lebih Khusus Kecamatan Langowan Barat (Labar).

Bunga Amorphophallus paeoniifolius atau biasa disebut bunga bangkai tumbuh di pekarangan rumah milik Keluarga Maengkom -Massie di Kecamatan Langowan Barat Desa Walantakan Jaga I.

Keberadaan bunga yang mengeluarkan bau bangkai itu, pertama kali diketahui Miszel , sejak jumat (11/11/11), Ketika sedang duduk ngobrol bersama sang adik Pey Massie di pores rumah. Kemudian saja Pey dengan rasa aneh menunjuk jarinya kepada Miszel untuk melihat bunga yang warnanya kelihatan sangat aneh. Rasa penasaran membuat dirinya berdiri dan mencari tunjukan jari Pey tersebut. Ternyata, tunjukan Pey tersebut merupakan tanaman langkah yang tumbuh di pekarangan rumahnya.

“Pas kita badiri pigi lia, kita mati heran dengan dia pe bentuk dengan dia pe warna, seketika itu jo kita langsung pangge pe Pey untuk lia tu bunga, Pey le ta kage pas lia tu bunga ini, mar waktu dapa lia tu bunga ini masih ta tutup dengan rumpu. Saat itu torang langsung ada pemikiran mungkin ini bunga Rafflesia yang tumbu besar itu, padahal kote bunga itu merupakan jenis bunga Amorphophallus paeoniifolius atau bunga Bangkai." ujar Miszel

Ia mengaku kaget dengan keberadaan bunga bangkai itu.

“Awalnya hanya tumbuh tunas yang kemudian mekar dan mengeluarkan mahkota,” ujar Miszel yang ditemani Winston Maengkom Suaminya .

Dijelaskan Miszel dan Winston bau membusuk yang keluar dari bunga berwarna merah itu biasanya terjadi pada sore menjelang malam hari. Aromanya akan semakin menyengat pada tengah malam.

“Kalau baunya sudah keluar, kami sekeluarga tidak sanggup menahan aromanya, seperti mencium bangkai tikus di depan hidung saja,” tukas keduanya seperti dilansir manadotoday.

Bunga Amorphophallus paeoniifolius atau bunga bangkai yang memiliki tinggi 45 cm itu, sontak mendapatkan perhatian dari warga sekitar yang ingin melihat langsung fenomena langka ini. Sebab, bunga bangkai ini biasanya tumbuh di pedalaman hutan rimba.

Revelino Toar salah seorang warga Langowan yang turut menonton bunga bangkai itu mengaku baru pertama kali melihatnya secara langsung. Toar mengaku selama ini hanya tahu bentuk bunga bangkai dari televisi atau dari surat kabar (Media).

“Baru ini kali komang kita lia bunga sama dengan ini, yang lebeh aneh dia ada bertumbu di pekarangan bunga yang se-tahu kita dia tumbu di hutan" ujar Toar dengan herannya.

sumber: www.manadotoday.com

Friday, November 11, 2011

Warga Keluhkan Promosi ITC

Pengunjung Membludak
(lucky mandagi)
Promosi besar-besaran yang dilakukan IT Center, dalam rangka memperingati hari spesial (11/11/11) mendapat respon luar biasa dari warga masyarakat Kota Manado, dan dapat terlihat dari membludaknya warga yang mengunjungi IT Center sejak pagi tadi.

Namun, promosi besar-besaran ini rupanya mendapat keluhan dari masyarakat karena dianggap sebagai pembohongan publik. Warga Kota Manado memenuhi IT Center sejak pagi tadi Menurut, Hansye Mintalangi SH, warga Tumpaan, kenyataannya tidak sesuai dengan promo yang disampaikan selama ini lewat media maupun iklan bilboard serta spanduk.

“Kami menilai pihak IT Center, telah melakukan pembohongan publik, masyarakat mengharapkan apa yang disampaikan mereka tidak sesuai dengan promo dan iklan selama ini,”ujar Mintalangi. Bahkan dikatakan Mintalangi, kerumanan warga itu berdampak sejumlah warga yang pingsan. Selain orang tua, banyak anak-anak yang berada dalam kerumunan masa berdesakan untuk mendapatkan barang elektronik seperti laptop dan HP.

“Katanya HP blackberry dakota hanya Rp 1.111.000, begitupun samsung galaxi, namun ternyata dilelang. Ini jelas telah bentuk pembodohan kepada masyarakat. Meskipun itu strategi marketing oleh pihak IT Center sendiri,”jelas aktifis pemuda minsel itu.

Sementara itu, Owner IT Center Jimmy Asiku saat dikonfirmasi wartawan, membantah tudingan tersebut. Menurutnya, membludaknya animo warga itu pertanda warga Manado atau Sulut sangat hobi berbelanja.
sumber: www.manadotoday.com

Kadis dan Mantan Kadis Keuangan Minsel Ditahan

Tepat dihari Pahlawan 10 November 2011, Boy Pandeirot Mantan Kadis Keuangan
Minsel dan Denny Kaawoan Kadis Keuangan Minsel resmi ditahan penyidik Tindak
Pidana Korupsi Reskrim Khusus Polda Sulut, Kamis (10/11/2011).
Pejabat dan Mantan penjabat keuangan Minsel tersebut diduga melakukan tindak
pidana korupsi atas dana alokasi khusus (DAK) Pendidikan 2010, berbandrol
miliaran rupiah.
Usai menjalani tes kesehatan di rumah sakit Bhayangkara Polda Sulut, ke
duanya pun masuk ke dalam ruang penyidik, kabarnya Boy dan Denny didampingi
pengacara, menandatangani surat perintah penahanan.
Sumber: manado.tribunnews.com

Minut Siap Sukseskan Swasembada Beras 2012

Di Desa Marinsouw Kecamatan Likupang Timur, Bupati Minut Drs Sompie Singal MBA, Rabu (9/11) kemarin melakukan penandatanganan MoU dengan para camat se-kabupaten Minut untuk peningkatan produksi beras nasional (P2BN).

“Sebagai salah satu daerah lumbung padi, Minut harus mencapai swasembada beras makanya setiap camat yang memiliki peran sentral di wilayah harus mampu meningkatkan produksi beras untuk mencapai tujuan ketersediaan pangan,” imbau Singal kepada 10 camat.

Kesempatan yang sama, Sompie ikut juga membuka pencanangan inseminasi buatan (IB) ternak sapi Kabupaten Minut dalam rangka pencapaian swasembada daging sapi tahun 2014.

“Selain beras daging juga merupakan kebutuhan masyarakat, untuk itu kedua hal ini harus ditingkatkaan demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Kadistanakbun Minut Ir Wangke Karundeng menyatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini, selain dengan bupati, camat juga harus menyepakati dengan pemerintah desa (Kumtua) terkait Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN).

Program ini, diharapkan bisa lebih menggenjot para petani dan semua pihak untuk terlibat aktif dalam meningkatkan produksi beras dan swasembada daging, sehingga dapat memberikan dampak bagi ketersediaan pangan di masyarakat,” jelasnya.

sumber: www.manadopost.co.id

Rencana Tomohon ke Pasadena Disoroti

RENCANA Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk menjadi peninjau Turnamen Bunga Pasadena di California AS, 2 Januari 2012 mendatang, mendapat sorotan tajam DPRD Tomohon.

“Kalau cuma jadi peninjau, buat apa ke Pasadena. Lebih baik anggaran tersebut dialihkan ke pembangunan infrastruktur pariwisata,” tegas Anggota Komisi C DPRD Tomohon Youddy Moningka.

Ditegaskannya, wacana keberangkatan tim Pemkot ke Pasadena hanya akan menghabiskan anggaran yang tidak bersentuhan langsung dengan kebutuhan pariwisata di kota bunga. Apalagi, kegiatan yang akan dilaksanakan di bulan Januari belum sedikitpun dibahas bersama dengan DPRD Tomohon.

“Diingatkan bagi SKPD tidak sembarangan memakai dana APBD ke Pasadena. Apalagi, kalau sepenuhnya dibebankan ke Pemkot Tomohon tanpa kontribusi Kementerian Pariwisata RI,” sambung Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Tomohon ini.

Tomohon dan Pagar Alam akan ikut ke Pasadena hanya sebagai sebagai peninjau bersama-sama dengan rombongan kementerian. Hanya saja, Tomohon tak akan menghadirkan kendaraan hias atau float ,” jelas Kadisbudpar Tomohon Drs Gerardus Mogi.

sumber: manadopost.co.id

Tomohon Siapkan 3 Juta Kuntum Bunga Untuk ToF 2012

Kendaraan Hias (manadotoday.com)
Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Distanakan) Kota Tomohon Jimmy Matindas SP mengungkapkan, pihaknya menyiapkan sekitar 3 juta kuntum bunga untuk pelaksanaan Tournament of Flower (ToF) tahun 2012 mendatang.

Tiga juta kuntum tersebut menurutnya, disiapkan untuk sekitar 150 kendaraan hias. Bunga terbanyak yang akan disiapkan adalah krisan yakni sekitar 55 persen, kemudian aster 15 persen, merry gold 5 persen serta 35 persen lainnya bahan kering berupa daun kering maupun kayu-kayu kering.

‘’Pada dasarnya kami sudah siap. Bibit telah disiapkan, tinggal didistribusi ke kelompok-kelompok tani yang akan menyiapkan bunga-bunga tersebut. Untuk menyiapkannya, kami menyesuaikananya dengan masa tanam." ujar Matindas.

Meski begitu, sebelum melaksanakan penanaman, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon tentang peserta yang akan ikut nanti.

‘’Ya, koordinasi ini sangat penting. Siapa tahu pesertanya akan lebih dari 150 float (kendaraan hias, red), sehingga kami perlu menanam lebih banyak. Sebaiknya, jika pesertanya sedikit tentunya jumlah yang akan ditanam akan disesuaikan,’’ tukasnya.

sumber: manadotoday.com

Tuesday, November 8, 2011

Polres Minut Perdalam Kasus CPNS

Munculnya tabir baru mengenai kasus CPNS Minut yang menyebutkan adanya suap atau permintaan uang Rp20-60 juta, terus didalami Polres Minut. Tersangka SM alias Sonny, sudah melaporkan masalah ini ke Polres Minut dan Polda Sulut sekira pukul 10.30 Wita untuk menelusuri jelas siapa yang mengirimkan pesan di Facebook itu, yang menuliskan Asisten 1 Marthino Dengah SH, menerima uang. Kasus ini sendiri cukup menghebohkan dan menjadi buah bibir sejumlah kalangan PNS Minut. Dalam laporan, Sonny mengungkapkan, jika dirinya sudah tidak pernah membuka facebook sejak Desember 2010. 

Apalagi mengirimkan pesan di akun jejaring sosial tersebut. “Ini merupakan ulah hacker, saya tidak pernah memposting pesan seperti itu dan mengirimnya ke facebook, bisa saja ini merupakan cyber crime,” jelas Sonny. Terkait, temuan baru dalam kasus CPNS Minut 2010, ketika dikonfirmasi Kapolres Minut AKBP Anis Viktor Brugman Sik melalui Kasat Reskrim AKP Herry Kandati mengatakan, soal benar tidaknya pengiriman pesan melalui facebook itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih dalam. “Ini merupakan fakta baru, dan pihak kepolisian serius mengungkap masalah ini,” jelas Kandati, kemarin.

Petani Bunga Tomohon Terima Bantuan Mobil Cool Box

Penyerahan Mobil Cool Box
sumber: manadotoday.com
Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak Senin (7/11) menyerahkan bantuan berupa Mobil Cool Box kepada petani bunga yang ada di Kota Bunga Tomohon. Bantuan diterima Yanny Lasut, Ketua Asosiasi Tanaman Hias.

Mobil Cool Box itu sendiri nantinya akan digunakan oleh petani bunga terutama pada saat pemasaran.

Gunanya untuk menjaga agar bunga yang dipasarkan bisa terus segar sampai ke tempat tujuan. ”Kiranya ini bisa membantu petani bunga untuk memasarkan produksi bunga nanti,” tukas Eman.

Mobil itu sendiri merupakan bantuan dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara diserahkan Kadis Pertanian dan Peternakan Sulut Ir J.H. Panelewen. sumber: www.manadotoday.com