Thursday, December 27, 2012

Berpeluang Meletus Kembali, Status Lokon Tetap Siaga

Energi letusan Gunung Api Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara masih tetap tinggi setelah pada Senin (24/12) meletus sebanyak 5 kali. Hal tersebut ditandai dengan adanya gempa tremor dan vulkanik yang masih terus terekam.

"Status Lokon masih tetap siaga level III. Belum dinaikkan dan juga belum di turunkan karena eskalasi ancaman masih sama," ujar Kepala Pos Pemantau Gunung Lokon dan Mahawu, Farid Ruskanda Bina, Rabu (26/12/2012) kemarin.

Farid juga mengingatkan agar warga tetap menghindari wilayah di radius 2,5 km dari pusat aktivitas vulkanis di Kawah Tompaluan. Warga diminta untuk tetap waspada karena Lokon masih berpeluang meletus lagi dan pendakian di Lokon masih dilarang.

Gunung Api Lokon menjadi salah satu gunung api teraktif di dunia setelah sejak 2011 meletus lebih dari 800 kali. Beberapa bulan terakhir hampir setiap minggu Lokon meletus. Beberapa letusan diantaranya disertai dengan dentuman keras. Terakhir pada Senin (24/12) disaat warga mempersiapkan malam Natal, Lokon menyemburkan abu vulkanis yang menyebabkan sebagian wilayah Tomohon dihujani abu dan pasir.

Hingga saat ini tidak ada korban jatuh akibat dampak erupsi Lokon tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Hoyke Makarawung menyatakan kesiapan pihaknya kapan saja dibutuhkan jika dampak letusan lokon meningkat. Demikian pula Danramil Kota Tomohon, Kapten Kavaleri Ahmad Nurdin mengatakan bahwa jajarannya selalu siaga menjaga kondisi warga agar tetap kondusif ketika Lokon meletus.

Sumber: Kompas.com

Thursday, December 20, 2012

Bhikhu Dharma Jadi Panutan


WARGA Sulut kembali diliputi duka
cita. Sebab, Bikhu Doktor Dharma
Surya Mahastavira yang akrab disapa
Bante, salah satu sosok yang menjadi
panutan banyak orang, kembali
dipanggil Yang Kuasa, Rabu (19/12)
sekitar pukul 01.30 Wita di ruang
ICCU Rumah Sakit Prof Kandou
Manado.
Meninggalnya sang Bikhu memang
cukup mengejutkan tak hanya bagi
kerabat, tapi juga bagi keluarga.
Sebab, si sulung dari 7 bersaudara
yang baru saja merayakan hari ulang
tahun (HUT) ke-64 pada 6 Desember
lalu, sudah menunjukkan kemajuan
dari beragam penyakit yang
dideritanya mulai dari ginjal,
jantung, hingga paru-paru.
"Keluarga memang tidak menyangka
jika akan jadi begini (meninggal),
sebab beliau sempat menyatakan akan
segera keluar karena sudah merasa
lebih sehat. Tapi, tiba-tiba
penyakitnya kambuh hingga akhirnya
menghembuskan nafas terakhir di
ruang ICCU rumah sakit," ujar Kie Nio
Runtuwene, adik Bikhu Dharma,
kemarin.
Ci Kiki, sapaan akrab Kie Nio mengaku
sangat kehilangan dengan
berpulangnya Bhiku Dharma, sebab
yang bersangkutan menjadi sosok
teladan dalam keluarga, di Universitas
Sari Putra Tomohon (Unsrit), maupun
lembaga sosial lainnya. "Bante
memang menjadi sosok panutan bagi
kami, beliau tak hanya seorang kakak,
tapi juga menjadi pemimpin dan
pembimbing bagi kami semua,"
tuturnya sambil terisak melihat
jenazah Bhiku Dharma yang sudah
terbaring kaku, di Aula Unsrit.
Sangat banyak para pekabung yang
datang menyatakan rasa
belasungkawa atas berpulangnya
Bikhu Dharma, baik mahasiswa,
jajaran Kepolisian, pemerintah,
hingga organisasi sosial
kemasyarakatan yang banyak dipimpin
oleh Bikhu termasuk organisasi
lansia. "Sebelum meninggal beliau
memang sudah berpesan agar menjaga
dan memajukan semua yang telah
dibangunnya, mulai dari Unsrit, panti
asuhan yang banyak membina anak-
anak menjadi berhasil, hingga
sekolah-sekolah dan organisasi sosial
lainnya. Kami sudah siap untuk
menjaga itu semua, sebab pesan
beliau agar sekalipun ada badai,
jangan pernah goyah," ungkap Ci
Kiki.
Dimata para dosen yang mengajar di
Unsrit, sosok Bikhu Dharma memang
seakan tak tergantikan, karena
begitu pedulinya beliau dengan
keberadaan seseorang. "Sosok Bante
memang tak tergantikan disini. Beliau
menjadi panutan bagi kami, sebab
dalam setiap kerja ia selalu mampu
bekerjasama dengan siapa saja. Dia
menjadi inspirasi bagi kami semua,"
kata Jemmy Abidjulu, Kepala Lembaga
Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Unsrit.
Bagi Denofan Lasut (20), penghuni
Panti Asuhan Prajapati, sosok Bante
memang sangat sentral, sebab sangat
peduli dan suka menolong sesama.
"Bante sangat peduli dengan kami
anak-anak panti, yang tidak
bersekolah dipanggil beliau untuk
sekolah, seperti saya yang kini bisa
mengecap pendidikan sebagai
mahasiswa semester III di Fakultas
Teknik Informatika Unsrit,"
tegasnya.
Sedangkan menurut Jimmy Eman, Wali
Kota Tomohon mengenal Bikhu Dharma
sebagai sosok yang mampu merangkul
sesama umat bahkan umat yang lain
kepercayaannya. Penilaian serupa
juga diungkapkan Paulus Sembel,
Ketua Komisi A DPRD Kota Tomohon.
"Bikhu Dharma adalah figur yang baik
hati, tokoh pluralisme, tokoh
pendidikan dan hidup bersahaja,
pantas jadi panutan bagi yang merasa
diri 'tokoh' masyarakat di Sulawesi
Utara," tuturnya.
Jenazah Bhiku Dharma sendiri akan
disemayamkan di Aula Unsrit hingga
Senin (24/12) mendatang, untuk
memberikan kesempatan kepada
kerabat dekatnya memberikan
penghormatan terakhir sebelum
dikremasi di Maumbi.
Bergabunglah dengan Tribun Manado
Sharing Community untuk update
berita Sulawesi Utara dan berbagi
informasi kegiatan komunitas Anda.

Sumber: manado.tribunnews.com