Friday, July 1, 2011

Sinjal Protes Pose Ai Gaya Jempol

Kritikan super pedas yang disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Manado, Franklin Sinjal SH MH terhadap ke-pemimpinan Vicky Lumentut dan Harley ‘Ai’ Mangindaan, ternyata mendapat support dari kalangan anggota dewan, tak terkecuali sejumlah PNS di Pemkot Manado. Menurut mereka, sebagai walikota dan wakil walikota, Vicky-Ai ha-rus siap menerima kritikan tersebut.

“Ini kritikan yang positif. Terutama untuk Ai, kritikan atau pun sorotan dari Franklin Sinjal itu, adalah hal yang baik untuk melatih mental dan sikap beliau sebagai wakil walikota. Selama ini kan Ai hampir belum pernah dikritik soal kinerjanya. Nah, apa yang dikemukakan Sinjal itu saya rasa harus dicermati oleh Ai, apalagi kritikan itu berdasarkan fakta dan tidak mengada-ada. Menjadi seorang birokrat, harus siap dikritik,” cetus salah satu PNS dengan jabatan kepala seksi di Pemkot Manado, (30/06) kemarin.

Selain PNS, support juga datang dari wakil rakyat terhormat, Benny Parasan. Menurut Parasan, kritikan yang disampaikan tersebut merupakan suatu bentuk masukan positif untuk kepemimpinan Vicky-Ai ke depan.
Sementara, Fanklin Sinjal SH MH mengatakan, kritikan yang dilontarkannya itu, tak hanya akan disampaikan lewat media massa saja. Sinjal mengaku jika ada kesempatan dalam sidang paripurna nanti, koreksi dan kritikan itu akan disampaikannya lagi secara langsung.

“Kita akan ketemu dalam paripurna. Nah tunggu saja, saya akan sampaikan langsung. Kritikan saya ini mendasar kok, bukan mengada-ada,” tegas Sinjal, (30/06) kemarin. Politisi Golkar ini sendiri sebenarnya sempat melempar kritikan soal pose jempol Vicky-Ai, saat rapat hearing bersama warga Boulevard terkait program pembangunan jalur hijau kota, kemarin. Saat itu, Sinjal menyindir gaya pose Vicky-Ai yang sering mengacungkan jempol, padahal Manado sedang diperhadapkan pada permasalahan kota yang serius. “Sudah dua bulan antrian bensin belum teratasi. Nah coba jo ba pose sambil angkat jempol di pompa bensin. Hal-hal seperti inilah yang seharusnya diperhatikan walikota dan wakil walikota. Rakyat sekarang stres dengan masalah antrian bensin. Apalagi untuk mereka yang berprofesi sebagai sopir angkot. Ini hanya satu contoh permasalahan, belum lagi soal macet, soal PKL di pusat kota dan sebagainya,” tukas Sinjal sembari mengaku pernah merasakan kegundahan saat antri di SPBU lantas tiba-tiba bensin kosong begitu gilirannya.

Ai Beri Kesan Lain, Vicky Tanggapi Positif Sorotan Sinjal


Sikap low profile dan gentle man ditunjukkan Walikota Dr Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, menanggapi sorotan pedas Ketua Komisi C Franklin Sinjal SH MH, yang menilai pemerintahan saat ini tidak berarah. Kepada wartawan, walikota pilihan rakyat ini mengaku apa yang dikemukakan Sinjal adalah suatu hal yang positif dan wajar-wajar saja.

“Itu bagian dari masukan dan koreksi untuk pemerintah. Saya terima kritikan itu, asalkan kita mau sama-sama membangun dan memajukan kota kita tercinta,” jawab Vicky melalui telepon selular saat dihubungi, tadi (30/06) malam. Ketua Demokrat Sulut terpilih itu mengakui jika pemerintahan yang dipimpinnya, masih harus melakukan pembenahan-pembenahan diberbagai lini. “Dan pembenahan itu sementara berproses, perlahan namun pasti. Menuju ke arah itu, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk kalangan dewan dan masyarakat,” ujar Vicky dengan tenang. Sementara, soal permasalahan bensin, Vicky mengatakan bila pemerintah tidak menutup mata soal itu. “Sudah ada tim yang kita bentuk dan koordinasi terus kita lakukan bersama pihak Pertamina,” jelasnya. Wakil Walikota Manado Harley AB Mangindaan SE MSM ternyata menyikapi lain kritikan Franklin Sinjal. Wawali enerjik ini terkesan tidak menerima. “Saya gak terima bro’. Seharusnya dikonfirmasi dulu. Mar biar jo,” tulis Ai melalui layanan blackberry messenger (BBM) dengan wartawan, siang (30/06) kemarin. Sayang, ketika dimintai klarifikasinya, Ai tak merespons chatting lanjutan wartawan. Meski begitu, sejumlah kalangan menilai pemerintahan Vicky-Ai secara step by step telah menunjuk-kan perubahan bagi Kota Manado. Itu di antaranya digalakkan kembali perda tentang Kebersihan, dinaik-kannya insentif untuk kepala lingkungan dan tokoh-tokoh agama, serta program car free day yang dinilai sangat bermanfaat dan tak terkecuali menciptakan birokrasi pe-merintahan yang tak berbelit serta bebas dari praktik-praktik korupsi.

sumber: www.hariankomentar.com

No comments:

Post a Comment