Saturday, December 10, 2011

Angie Pacari Penyidik KPK

Penyidik KPK Brotoseno
KISAH kasih menyeruak di tengah hiruk pikuk kasus dugaan korupsi wisma atlet SEA Games XXVI. Lakonnya, politisi Partai Demokrat (PD) Angelina Sondakh dan Komisaris Polisi (Kompol) ‘B’-- menurut isu karena belum secara resmi diakui pria itu bernama lengkap Raden Brotoseno -- seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hubungan itu bukan cinta terlarang. Angie--panggilan Angelina-- telah berstatus janda sejak ditinggal wafat suaminya yang juga anggota DPR, Adjie Massaid, 5 Februari 2011 lalu. Meski dari fisik Adjie dan Brotoseno tidak memiliki kemiripan –berdasarkan foto yang tersebar dan diduga kekasih Angie—tapi dari nama, keduanya memiliki ‘gelar’ sama yaitu Raden. Sekadar diketahui Adjie memiliki nama lengkap Raden Pandji Chandra Pratomo Samiadji Massaid.

Namun, yang jadi masalah, mantan Putri Indonesia itu berstatus sebagai saksi dalam kasus suap yang sedang ditangani KPK itu. Bahkan, Angie telah dua kali diperiksa KPK dan M. Nazaruddin, tersangka wisma atlet di persidagngan bersikukuh mantan koleganya di PD itu mendapat aliran uang Rp 9 miliar.
Kompol B pun kini terancam sanksi dari institusinya. Dia dituduh melanggar kode etik yang melarang setiap pegawai KPK berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan terdakwa, tersangka, calon tersangka, anggota keluarga mereka, maupun pihak lain yang terkait, yang kasusnya sedang ditangani lembaga antikorupsi itu.

Penasihat KPK Abdullah Hehamahua mengatakan, sesuai peraturan, Kompol B bisa dipecat, diskors, atau diperingatkan. "Yang paling ringan dipulangkan ke institusinya. Tapi, kita tunggu dulu laporan pengawas internal KPK," kata Abdullah, Sabtu (10/12).

Kompol B diduga melanggar Peraturan KPK Nomor 05 P.KPK Tahun 2006 Tentang Kode Etik Pegawai Pimpinan KPK. Dalam Pasal 7 ayat (2) huruf d Bab V tentang Kode Etik, menyebutkan bahwa Pegawai KPK dilarang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan terdakwa, tersangka dan calon tersangka atau keluarganya atau pihak lain yang terkait, yang penanganan kasusnya sedang diproses oleh KPK, kecuali oleh pegawai yang melaksanakan tugas karena perintah jabatan.

Desakan agar masalah ini segera diselesaikan bermunculan. Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai kedekatan Angelina Sondakh dengan penyidik KPK perlu diwaspadai. Sebab, hubungan dekat ini, selain dapat mempengaruhi pengusutan kasus, berpotensi membuat rahasia KPK bocor.

Anggota Badan Pekerja ICW, Emerson Yuntho, mendesak Brotoseno mundur dari KPK dan meneken komitmen menjaga rahasia. "Ini penting supaya tak membocorkan rahasia penyidikan KPK," ujarnya.
Sebelumnya, Pimpinan KPK Busyro Muqoddas mengungkapkan soal kedekatan Angie dengan penyidik dari kepolisian berpangkat komisaris polisi itu. "Itu hubungan anak muda," katanya. Menurut Busyro, penyidik itu sudah dikembalikan ke Markas Besar Kepolisian RI.

Mengenai dugaan hubungan ini, hingga hari ini Kompol B maupun Angie belum bisa dikonfrimasi. Pesan BlackBerry Messenger (BBM), telepon dan short message service (SMS) yang dikirimkan belum dibalas. Asisten Angelina, Ayob, tidak mengetahui di mana posisi majikannya."Saya kebetulan hari ini tidak masuk. Saya belum tahu Mbak Angie ada di mana. Nanti kami kabari," kata Ayob. Di kediaman Angie di Taman Cilandak, Jakarta Selatan mantan Puteri Indonesia itu juga dikatakan tak ada. "Ibu sampai hari Minggu di Singapura," kata salah satu pegawai Angelina.

Anak buah Angelina itu tidak menyampaikan kapan majikannya berangkat ke Singapura. Rumah berlantai dua dan berwarna putih itu tampak sepi. Pagar utama tertutup rapat. Hanya terlihat dua polisi yang memang setiap hari bertugas menjaga rumah anggota Komisi X Bidang Olahraga itu.

Mobil Toyota Alphard warna putih dengan nomor polisi B 999 NGI itu masih berada di dalam garasi. Dua anggota polisi dan karyawan Angelina enggan memberikan keterangan. "Saya memang biasa berjaga di sini. Tapi, saya berjaga bukan karena kasus itu," kata Sujarwo, anggota polisi yang biasa berjaga di rumah itu.
Mabes Polri pun ikut berkomentar mengenai kedekatan anggotanya itu dengan artis Angelina. Namun, Polri siap menerima kembali bila yang bersangkutan dikembalikan KPK. "Ya, kembali ke kita," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution.

Saud menjelaskan, sampai saat ini Polri belum mengetahui fakta sebenarnya tentang isu hubungan spesial anak buahnya dengan mantan istri almarhum Adjie Massaid itu. Jika ada persoalan, Saud menggarisbawahi bahwa sudah menjadi tanggung jawab KPK. "Mereka di bawah KPK langsung. Kami sudah limpahkan di sana, tanggung jawab full di sana," kata mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Mabes Polri ini.
Saud mengemukakan mereka juga akan melihat detail permasalahannya dahulu. Apakah benar ada pelanggaran yang diperbuat atau tidak. "Nanti kami lihat dulu. Kami belum bisa berandai-andai kalau belum lihat faktanya," ujar Saud.

Sebelum memutuskan dikembalikan atau bahkan dipecat, KPK akan berkoordinasi dengan Polri terlebih dahulu. Dan sampai saat ini koordinasi itu belum ada. "Nanti kita tunggu ya," terangnya.


Siapa Dia?

Empat sumber berbeda yang ditemui menyebut, Kompol B sudah bertugas selama sekitar empat tahun di KPK. Dia pernah menangani kasus besar, antara lain korupsi Sistem Komunikasi Radio Terpadu di Kementerian Kehutanan. "Dia memiliki satu anak," kata salah satu sumber tersebut. Statusnya kini bukan suami orang, sudah bercerai dari istrinya sekitar satu tahun lalu. Selengkapnya tentang Kompol B bisa dibaca di tautan ini.

Sementara, beberapa anggota staf KPK memastikan penyidik tersebut adalah Brotoseno. "Pak Broto memang punya hubungan ‘dekat’ dengan Ibu Angie," kata salah seorang anggota staf KPK.
Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, informasi mengenai hubungan tersebut diperoleh KPK sejak Oktober. "Perlu dijelaskan bahwa KPK memang menerima informasi, ada penyidik yang kenal sejak lama dengan Angie (Angelina Sondakh)," ujar Johan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/12/2011).
Menurut Johan, hubungan penyidik tersebut dengan Angie terjadi sebelum kasus Wisma Atlet mencuat ke publik. "Dia (penyidik) mengaku ke pimpinan, ada Pak Busyro juga bahwa memang dia kenal dengan Angie sejak lama," jelasnya.

Lebih lanjut, Johan menuturkan, KPK sampai saat ini masih melakukan penelusuran terkait informasi tersebut. Johan memastikan, persoalan hubungan asmara penyidik tersebut dengan Angie tidak akan memengaruhi penyidik-penyidik lainnya dalam mengusut kasus-kasus yang ditangani KPK. "Saya kira tidak (pengaruhi penyidikan kasus). Karena antara satgas satu dan yang lain kadang tidak tahu," kata Johan.

sumber: SurabayaPost.co.id

No comments:

Post a Comment