Juru bicara KPK RI Johan Budi menegaskan, "Itu baru dugaan pertama. Selanjutnya kan masih akan berkembang lagi seiring dengan pelaksanaan penyidikan." Modus penyelewengannya, menurut Johan Budi, salah satunya lewat penggunaan dana APBD untuk bantuan sosial fiktif.
Johan menambahkan, Jefferson dijerat Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU 31/1999 sebagaimana telah diubah dalam UU 20/2001 junto pasal 55 ayat 1 (1) KUHP. Di mana ancaman hukumannya seumur hidup.
Ditanya kapan Jefferson diperiksa, Johan mengatakan dalam waktu dekat. Yang jelas, meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, KPK belum akan menahan politisi yang diusung Partai Golkar ini. "Penyidikan masih terus berlanjut, jadi proses penahanan tetap akan dilakukan. Hanya kapan waktunya, saya belum tahu," tandasnya.
Statemen Johan Budi diperkuat Pimpinan KPK Haryono Umar. “Belum akan ditahan, masih harus lewat pemeriksaan di KPK lagi. Kapan waktunya, tergantung penyidik. Yang jelas dalam waktu dekat pasti dipanggil ke KPK,” ujarnya.
Ditambahkannya, Jefferson sudah ditetapkan tersangka sejak 23 Juni lalu. Dalam Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprin. DIK-29/01/06/2010 tanggal 23 Juni 2010, menetapkan Jeffersoan Soleiman Motesqieu Rumajar, walikota Tomohon sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan dana APBD 2006 sampai 2008.
Pantauan koran ini, tim KPK melakukan penggeledahan tiga rumah milik Epe, rumah bendahara sekretariat, kantor wali kota dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD).
Kedatangan tim KPK yang berjumlah belasan orang lebih ini sepertinya tak diduga Epe. Begitu tiba di Tomohon, mereka langsung berpencar. Mengenakan rompi krem bertuliskan KPK di sisi belakang, salah satu tim KPK tiba di rumah Epe di Kelurahan Taratara Kecamatan Tomohon Barat pada pukul 09:00 Wita pagi. Sama halanya tim yang memeriksa rumah di Limondok Talete Kecamatan Tomohon Tengah.
Kehadiran KPK di Taratara sempat mengagetkan Epe. Empat Toyota Inova DB 2139 AN warna hitam, DB 1809 warna silver, DB 2664 AN warna hitam serta DB 2356 AL warna krem mengangkut 5 personil KPK dengan pengawalan Brimob. Mobil tersebut langsung masuk ke halaman rumah Epe.
Turun dari mobil, tim KPK awalnya mengamat-amati rumah panggung agak mewah di areal tanah yang cukup luas.
Di halaman rumah terparkir sejumlah jenis kendaraan termasuk mobil Jeep Hamer merah dan sepeda motor sport warna kuning. Epe dengan stelan kaos hitam dan jeans biru langsung menerima kehadiran KPK yang ikut ditemani Plt Sekretaris Kota (Sekkot) Fentje Goni.
Epe pun langsung menyambut dan mempersilahkan para tamu itu duduk. Anggota KPK perempuan tampak berbincang dengan Epe. Sedangkan personil KPK lainnya mulai menggeledah. Dengan menggunakan sarung tangan krem dan masker penutup mulut, tim melakukan penggeledahan.
Empat ruang kamar tidur, satu gudang diperiksa KPK. Mobil Jeep Hamer juga tak ketinggalan digeledah. Saat tim KPK memeriksa seluruh isi rumah maupun dua bangunan rumah panggung yang sementara di buat, Epe terlihat duduk di sofa dan kepalanya disandarkan di kursi dengan wajah agak kusut. Sesekali, Epe mengusap keringat di wajahnya.
Di luar rumah, ratusan warga Taratara ikut menonton aksi KPK memeriksa rumah orang nomor satu di Tomohon. Ada warga yang tahu kedatangan KPK, namun banyak juga tidak tahu sama sekali. Mereka berpikir ada acara Partai Golkar (PG) mengingat Epe adalah Ketua PG Tomohon.
Saat tim KPK melakukan penggeledahan, 20 anggota Brimob berjaga-jaga dengan senapan laras panjang. Setelah dua setengah jam menggeledah, KPK menyita sejumlah proposal, empat HP serta dompet Epe.
Pukul 11:50 Wita, tim bergerak menuju kantor wali kota di Kelurahan Woloan Tomohon Barat. “Bapak wali kota menerima dengan baik tim KPK. Bapak juga menghormati proses hukum yang ada,” kata Goni, kemarin di kantor Wali Kota usai mengantar KPK ke rumah Epe.
Sedangkan di Kakaskasen, rumah oknum bendahara Aduardo Paat alias Ivo ikut digeledah. Hasilnya, sejumlah dokumen dan sertifikat tanah disita KPK. Ini sepertinya dilakukan untuk mengamankan barang bukti.
Sementara, empat mobil Innova serta DB 27 G mobil dinas Plt Sekretaris Kota Fentje Goni yang dari Taratara tiba pukul 12:00 Wita di Kantor Wali Kota Tomohon dan parkir di lobi depan kantor. Lima personil KPK langsung turun dan menuju atrium kantor wali kota. Tak menunggu lama, pintu kaca dan dua pintu lainnya diperintahkan ditutup dan dijaga Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan Brimob. Tak satupun orang bisa masuk sepanjang tim KPK ada di dalam. “Kami tetap menghormati proses hukum yang ada. Dan kami tidak akan menghalangi proses ini,” kata Goni.
Sejak pukul 12:00 Wita, ruangan wali kota, wakil wali kota, sekretaris kota, asisten digeledan tim KPK dengan menggunakan sarung tangan dan masker. Salah seorang terlihat sibuk mengambil gambar. Saat itu, PNS Pemkot Tomohon langsung ke luar ruangan melihat apa yang terjadi. Akibat ruangan sekretariat kota ditutup, PNS tak bisa masuk lagi. Terlihat, sejumlah berkas dibawa seorang Pol PP dan KPK dari ruangan bagian umum, bagian kesra maupun humas.
Pukul 14:00 Wita, dua anggota KPK menuju ruangan Kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang jaraknya hanya kurang lebih 25 meter dari kantor Wali Kota. Ketika KPK tiba, aktivitas di ruangan keuangan pun langsung berhenti. Para staf di dua kantor bundar tersebut keluar ruangan dan ada yang hanya duduk santai di sofa dinas tersebut. “Ada KPK yang lakukan pemeriksaan. Jadi kami di luar,” kata salah satu staf keuangan kemarin.
Satu persatu dokumen keuangan diperiksa, diteliti dan dikumpulkan KPK dengan pengawalan Brimob bersenjata. Usai memeriksa, sejumlah dokumen dari kantor bundar dibawa ke kantor wali kota. Pukul 16:00 Wita, para PNS mulai meninggalkan kantor wali kota tanpa ada apel sore seperti biasanya. Sebab, kantor wali kota lagi dalam kondisi darurat.
Ada hal menarik bagi para pihak ketiga atau kontraktor. Puluhan kontraktor mengeluh karena mereka tak bisa melakukan pencairan dana proyek. Karena tak ada layanan administrasi keuangan, sebab KPK ada di ruangan keuangan. “Berarti berkas kami belum diproses. Berarti juga tidak ada pencairan,” keluh seorang kontraktor perempuan cantik kemarin.
Pukul 17:00 Wita, pesanan makanan KFC tiba dengan membawa sekira 40-an bungkus. Makanan tersebut untuk KPK serta para pihak keamanan yang melakukan pengamanan.
Di ujung pemeriksaan dan penggeledahan pukul 21:00 Wita, tim KPK keluar ruangan kantor wali kota dengan membawa sejumlah kotak berisi dokumen. Dokumen itu dimasukkan di dalam box KFC berukuran 60 cm x 50 cm, empat box air mineral serta koper. Kemudian dokumen tersebut dimasukkan kedalam mobil-mobil inova.
Pantauan koran ini, malam hari, Sekretaris Kota Fentje Goni SH bersama sejumlah kepala SKPD bertemu Epe. Di Kantor Wali Kota Tomohon sendiri, KPK terus melakukan pemeriksaan hingga pukul 21.00 Wita. Satu persatu berkas dikeluarkan dari dalam Kantor Wali Kota Tomohon.
Berkas pertama dalam karton KFC dibawa dari dalam kantor wali kota oleh dua aparat kepolisian yang bersenjata lengkap. Kemudian menyusul beberapa berkas lainnya yang dimasukkan dalam karton Aqua.
Tak lama berselang salah satu personil anggota KPK membawa kopor berwarna abu-abu yang kemudian dimasukkan ke dalam kendaraan yang mereka bawa. Hanya berselang beberapa menit tepatnya pukul 20.45 Wita rombongan anggota KPK kemudian keluar dari ruang Sekretaris Kota dengan membawa Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Drs Yan Lamba ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulut. Hingga berita ini diturunkan, dua pejabat yang mengurus keuangan Pemkot Tomohon itu masih menjalani pemeriksaan.
PILWAKO TOMOHON
Sementara, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Syamsul Bachri mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan hukum pada Jefferson. “Golkar kan punya wadah bantuan hukum (BAKUMHAM), nanti akan kita berikan bantuan lewat itu. Pastinya Golkar tidak akan membiarkan kadernya menghadapi masalah hukum sendirian,” ucapnya.
Ditanya posisi Jefferson di Pilwako Tomohon, 3 Agustus mendatang, menurut Syam, masih akan dianalisa bersama DPD PG Sulut. Golkar akan mencari tahu sejauh mana kasus tersebut dan akan berdampak sampai ke mana.
“Saya belum bisa pastikan Jefferson akan tetap diusung Golkar nanti atau tidak. Karena masih harus dipelajari dulu kasusnya. Mudah-mudahan sebelum Pilwako digelar sudah ada putusannya,” terangnya. (esy/vip)
Kronologi Kasus APBD Tomohon
- KPK melakukan penyelidikan sejak 2009 terhadap penggunaan APBD TA 2006, 2007 dan 2008.
- Diduga, ada penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) berbanderol Rp19 M dan disinyalir pengajuan proposalnya fiktif
- Sejumlah pejabat keuangan hingga first lady Tomohon sudah menjalani pemeriksaan, baik di Tomohon, Poltabes Manado, dan KPK. Bahkan, dokumen penting sudah disita
- Kasus ini sempat terdiam cukup lama karena KPK melakukan olah data
- 23 Juni 2010, berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor Sprint.Dik-29/01/06/2010, Wali Kota Tomohon Jeferson Soleiman Montesqieu Rumajat ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi
- 12 Juli 2010, Wakil Wali Kota Linneke Syennie Watulangkouw dan mantan Sekkot J Mambu menjalani pemeriksaan di KPK
- 14 Juli 2010, tim KPK datang ke Tomohon dan melakukan penggeledahan dan menyita sejumlah dokumen penting
Drama Penggeledahan 14 Juli
- Tim KPK kurang lebih 15 personil kumpul di Polda Sulut pukul 07:00 Wita
- Tiga tim KPK berpencar memeriksa rumah Jeferson Rumajar di Taratara Tomohon Barat, di Limondok Talete Tomohon Tengah, serta rumah dinas wali kota
- Pukul 09:00 Wita, rumah di Taratara diperiksa. Empat ruangan kamar dan gudang digeledah. Sejumlah proposal, dompet maupun 4 HP kabarnya disita KPK
- Rumah Bendahara Sekretariat Kota Tomohon EP alias Evo di Kelurahan Kakaskasen ikut digeledah. KPK menyita sejumlah dokumen. Diduga ikut menyita sejumlah sertifikat tanah
- Pukul 12:00 Wita, 5 orang KPK tiba di Kantor Wali Kota. Ruangan kantor wali kota ditutup dan disterilkan. Ruangan Wali Kota, Sekretaris Kota, para asisten digeledah
- Pukul 14:00 Wita, Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ikut digeledah
- Sejumlah berkas dan dokumen keuangan disita KPK
- Pukul 20:00 Wita, dokumen-dokumen dikumpulkan dan dimasukkan di dalam box KFC, box air mineral dan sebuah koper
- Pukul 21:00 Wita, KPK meninggalkan Kantor Wali Kota dengan pengamanan ketat dari Brimob Polda dan Polres Tomohon.
No comments:
Post a Comment