Thursday, July 15, 2010

Wakil Walikota (Juga) Pantau Pengeldahan Rumah Walikota

Tomohon - Pemandangan menarik terjadi saat Tim KPK menggeledah rumah kediaman Walikota Tomohon, Jefferson SM Rumajar SE, di Kelurahan Tara-Tara II Lingkungan VII, Kecamatan Tomohon Barat, Rabu (14/07) kemarin.

Wakil Walikota Tomohon, Linneke Syennie Watoelangkouw SSi, terlihat turut memantau aksi penggeledahan tersebut.

 Seperti dilansir Harian Komentar, Syennie memantau dari dalam mobil jenis Avanza yang melintasi kawasan seki-tar rumah kediaman walikota. Bahkan kurang lebih dua jam, kendaraan Avanza yang di-tumpangi Ketua Partai Demokrat Sulut itu, mondar-mandir ‘mengintip’ aksi pengeledahan yang dilakukan KPK.

Kedatangan Syennie sempat diteriaki masyarakat yang datang melihat penggeledahan. “Adoh ibu Syennie riki datang ba intip. Dia di dalam oto avanza,” teriak warga yang mengaku bernama Marta kepada wartawan harian ini.

Selain Syennie, sejumlah legislator Tomohon juga terpantau berada di lokasi sekitar rumah kediaman walikota. Mereka antara lain Bendahara DPC PDIP Kota Tomohon Herman Mongdong dan Sekretaris Johanis Wilar. “Tapi pagi sejak kedatangan KPK secara bersamaan juga ada sejumlah anggota dewan dari PDIP. Mungkin dorang datang ikut ba pantau,” ujar warga. Sayangnya, baik Syennie, Wilar dan Mongdong tak berhasil dikonfirmasi terkait hal ini.

Secara terpisah, Ayah kandung Jefferson Rumajar, Drs Edy P Rumajar alias Rumajar Sr, mengaku memberikan support dan semangat kepada putranya yang saat ini terse-ret kasus dugaan korupsi. Menurut, ‘Om Edy’, kasus yang saat ini dihadapi adalah b-gian dari cobaan. “Kami belum mau memberikan komentar. Namun pada intinya selaku orangtua dan keluarga tetap bersikap tabah dan sportif,” katanya.

Ia mengaku akan tetap menghargai proses hukum di KPK yang saat ini dihadapi Epe—panggilan akrab Jefferson Rumajar. “Saya selaku akad-misi yang berlatar belakang pendidikan hukum tetap menghargai proses yang sementara berjalan. Biarlah proses ini berjalan. Kebenaran juga akan terbukti,’’ katanya.

Ditanya, adanya informasi bahwa walikota sudah ditetapkan sebagai tersangka dan siap ditahan, dia mengatakan, biarlah berita buruk tersebut beredar dan berkembang di masyarakat. Karena nantinya akan terjawab dengan sendirinya. “Biar saja berita buruk jalan di masyarakat. Nanti akan terjawab dengan sendirinya ketika semua informasi itu bohong. Akhirnya kan justru simpatik yang akan dituai,” ujar Rumajar Sr didampingi istrinya.

Soal rumor politik terhadap kasus yang dialami anaknya, Om Edy tidak mengelak. Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan kasus ini masuk ranah politik. “Ini momentum politik. Apalagi sudah dekat dengan masa kampanye pemilukada,” ujarnya kepada sejumlah wartawan di K-lurahan Tara-Tara, Kecamatan Tomohon Barat, kemarin.

sumber:  www.hariankomentar.com

No comments:

Post a Comment