Friday, July 16, 2010

Ketua KPK: Terbuka Kemungkinan Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi di Tomohon

JAKARTA— Meski Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan Wali Kota Tomohon Jefferson Rumajar alias Epe sebagai tersangka, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dalam kasus dugaan penyimpangan dana APBD berbanderol Rp19,8 miliar. Menyusul dengan terus dikembangkannya penyidikan kasus korupsi tersebut. “Penyidikan masih terus dilakukan, termasuk pengembangan kasusnya. Jadi meski sudah ada tersangkanya, KPK belum menutup kasus ini,” kata Jubir KPK Johan Budi SP, kemarin.

Ditanya apakah ada kemungkinan munculnya tersangka baru, menurut Johan, bisa saja terjadi. Dari penyidikan sampai persidangan, akan muncul fakta-fakta baru yang bisa dikembangkan dan diperoleh data siapa-siapa ikut andil dalam kasus korupsi tersebut. “Dalam UU 31 Tahun 1999 tentang Tipikor kan nyata disebut, siapa saja baik perseorangan maupun bersama-sama yang turut membantu memperkaya diri sendiri atau orang lain sehingga merugikan negara bisa dijerat dengan pidana,” terangnya.

Hanya saja, lanjut Johan, yang ditangani KPK hanya penyelenggara negara saja. Di luar itu, kasusnya ditangani Kepolisian atau Kejaksaan. “Meski tidak bisa memperkarakan, tapi dari hasil rekomendasi KPK, Kepolisan maupun Kejaksaan bisa melanjutkan penyidikannya,” tuturnya.

Ditanya kapan Epe diperiksa, lagi-lagi Johan mengatakan, tergantung jadwal penyidik. “Penyidik yang tahu jadwalnya. Lagipula tim kita kan masih di Tomohon melanjutkan penyidikan dan pengumpulan bukti-bukti yang ada.”

Sumber harian Manado Post, menyebutkan, kemungkinan pekan depan Epe akan diperiksa di KPK. Pemeriksaan di Jakarta ini dengan alasan efisiensi dan mempermudah pemeriksaan. Mengingat jarak Manado-Jakarta cukup jauh. Apalagi setelah status tersangka, biasanya pemeriksaan digenjot penyidik KPK karena adanya batasan waktu penyidikan sesuai UU Tipikor.

Sementara, Rabu (14/7) dan Kamis (15/7) sembilan titik sesuai surat penugasan telah digeledah KPK. Kemarin, giliran rumah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKD) Drs Yan Lamba di Kaaten Matani dan rumah Kepala Bidang (Kabid) Perbendaharan Frans Sambouw di Taratara yang digeledah. Masing-masing rumah digeledah oleh 5 anggota KPK pada pukul 15:00 Wita dan berakhir pukul 16:00 Wita.

Sejumlah ruangan di dua rumah tersebut diperiksa untuk mencari berkas dan dokumen yang diperlukan sehubungan dengan data Bantuan Sosial. Pihak Lamba dan Sambouw sendiri terlihat kooperatif.
Usai melakukan penggeledahan, kedua tim kembali ke kantor wali kota pada pukul 16:30 Wita dan bergabung dengan tim KPK yang sementara menggeledah ruangan sekretaris kota dan Dinas PPKAD sejak pagi pukul 09:00 Wita.

Sama dengan Rabu (14/7), pengamanan sangat ketat. Di luar kantor wali kota, terlihat puluhan personil Brimob berseragam hitam lengkap dengan senjata laras panjang. Terlihat tiga Toyota Innova hitam bernomor polisi L 1646 CI, DB 728 dan DB 2007 QC diparkir di depan kantor wali kota. Sedangkan dua truk Brimob berplat 1538 XV dan 1347 diparkir di sisi kiri kantor wali kota.

Sementara, terlihat juga mobil dinas Wakil Wali Kota Syennie Watoelangkow DB 5 G diparkir di sebelah kiri kantor wali kota yang berdekatan dengan bangunan Bagian Humas dan Bagian Umum. Kemarin siang, Syennie ada di kantor wali kota. “Saya menghargai proses yang dilakukan KPK di kantor wali kota. Ini merupakan proses hukum yang harus dihargai,” kata Syennie kemarin sebelum meninggalkan kantor wali kota pukul 13:50 Wita.

Syennie lantas mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak terprovokasi. “Biarlah ini mengalir dan tentunya kita harus menjunjung tinggi azas praduga tak bersalah,” katanya.

Ketika ditanya apakah ruangannya juga di geledah, menurut Syennie, dirinya tidak tahu. Namun menurut Ketua Partai Demokrat (PD) Sulut, ruangannya mungkin tidak. Sebab, sejumlah berkas dilihatnya kemarin saat masuk masih tampak rapih. Apa yang dilakukannya kemarin, kata Watoelangkow, dirinya membaca sejumlah tembusan surat-surat ke pihaknya. Syennie ikut membantah dirinya mengintip adanya penggeledahan di rumah Epe di Taratara.

Saat KPK menggeledah ruangan sekretaris kota maupun kantor PPKAD, Epe mendapat kunjungan pendeta-pendeta GMIM dari Wilayah Kakaskasen kira-kira pukul 11:00 Wita. Dengan mengenakan kaos putih celana abu-abu, Epe yang duduk di sofa cokelat tampak serius mendengarkan Firman Tuhan. Sesekali terlihat dia mengusap keringat di dahi, pipi serta mata.

Dia serius mendengarkan kata demi kata yang dibawakan pengkhotbah. Usai Firman Tuhan, dilanjutkan doa untuk memberi kekuatan kepada Epe yang ditetapkan tersangka oleh KPK.

Pukul 13:30 Wita, ibadah selesai dan dilanjutkan makan siang di ruangan lantai dua rumah panggung yang dipenuhi pendukungnya. “Saya hormati proses yang ada. Saya belum akan berkomentar banyak,” katanya kemarin yang didampingi sejumlah kader PG Tomohon serta Plt Sekretaris Kota Drs Fentje Goni.

GO INTERNATIONAL
Sementara, meski telah ditetapkannya sebagai tersangka penyalahgunaan APBD 2006-2008, tak membuat Epe patah semangat. ”Saya tidak akan mundur dan tetap fight dalam pencalonan,” tegas Epe di hadapan massa yang menyemut di Kelurahan Tinoor saat pelantikan tim kampanye Jefferson Rumajar dan Jimmy Eman, Rabu (14/7).

Sekadar referensi, Epe boleh dikata sukses mengangkat pembangunan Tomohon sampai dikenal dunia. Epe adalah ketua panitia pembentukan Kota Tomohon yang dimekarkan 27 Januari 2003 lewat UU No 10 Tahun 2003. Banyak gebrakan dilakukannya untuk Tomohon.

Sebut saja iven Tomohon Flower Festival 2008. Lewat iven ini bunga jadi punya nilai jual tinggi sampai dikenal di dunia internasional. Bukan hanya itu, kepemimpinan Epe membuat pertumbuhan ekonomi terdongkrak. Tahun 2007 hanya 5,40 persen menjadi 7,58 persen di 2008. Pendapatan per kapita juga ikut terdongrak dari Rp6,2 juta hingga menembus Rp7 juta.

Ini ditunjang pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp256,2 M selang 2006-2010 membuat infrastruktur seperti jalan, Puskesmas, hingga sekolah-sekolah terbangun dan berdiri megah di kota bunga.
Contohnya saja Puskesmas yang sudah sampai melayani rawat inap dengan kualitas pelayanan yang baik. Seluruh SD di Tomohon pun sudah terenovasi sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih nyaman.
Paling menonjol tentunya, jalan-jalan yang ada di Tomohon hampir semua dihotmix. Pemerintah Kota berhasil mengaspal jalan hingga 100 persen. Tak pelak, Survey Center For Strategic International Studies (CSIS) menyatakan Pemkot berhasil membangun kota Tomohon terkait dengan aspek infrastruktur terutama jalan.

Seperti pernah dipaparkan Teguh Yudo Wicaksono MA, peneliti CSIS bahwa ketersediaan infrastruktur jalan di Tomohon, hanya bisa tersaingi Manado dan Bitung. Bahkan, untuk ketersediaan Puskesmas hampir menjangkau di seluruh pelosok kelurahan.

Karenanya, tegas Wicaksono, tingkat kepuasan masyarakat terkait pelayanan kesehatan, infrastruktur, fasilitas kesehatan, listrik, dan jalan serta perasaan aman, cukup tinggi di kisaran 70-90 persen. Alhasil, tingkat kepuasan masyarakat kota bunga terhadap kinerja Pemkot Tomohon, sungguh mengesankan.

Survey CSIS yang merupakan sebuah lembaga independen, menorehkan angka rata-rata sebesar 90%. Epe pun membuktikan visi dan misi untuk membangun kota Tomohon terbukti. Memimpin kota bunga sejak 2005, sudah diletakkan dasar-dasar kota bunga menjadi kota yang maju dan mandiri.

Tak hanya itu. Sederet penghargaan prestasi dan rekor sudah berhasil diciptakan Tomohon. Paling fenomenal Tomohon dikenal di level nasional dan internasional karena ada lima rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Yakni Rekor MURI Penari Terbanyak 6.000 Orang (2007), Karpet Bunga Terbesar 80x50 m (2008), Untaian Bunga Terpanjang (2008). Untuk Karpet Bunga dan Untaian Bunga diperoleh lewat TFF 2008, Juga iven Citynet pada November 2009 menghasilkan rekor MURI untuk Jumlah Peserta Penanaman Pohon Terbanyak 10.000 orang. Kendaraan Hias Terbesar (float).

Yang lebih membanggakan dari segi Sumber Daya Manusia. Pasalnya untuk angka melek huruf khususnya usia 15-45 tahun telah mencapai seratus persen. Meski begitu, dia sering dihantam aksi black campaign (kampanye hitam-red). Malahan, menurut pengakuan lelaki murah senyum ini, ia sudah empat kali mengalami aksi black campaign. Kampanye hitam dilakukan dalam bentuk selebaran gelap yang beredar di kota Tomohon, terkait dugaan korupsi sang Walikota.

sumber: www.mdopost.com

No comments:

Post a Comment